Tantangan Taekwondowin Syifa, Kejurnas Junior Lebih Keras

Tantangan Taekwondowin Syifa, Kejurnas Junior Lebih Keras

CIREBON – Syifa Indah Syafira bakal menjalani hari-hari sibuk di akhir tahun ini. Setelah tampil impresif di Porda Jabar XIII/2018 dengan meraih medali emas, taekwondoin putri Kota Cirebon itu akan tampil di dua event nasional. Yang terdekat, Syifa akan berlaga di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar-Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Atlet 17 tahun itu sudah berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota PPLP Jawa Barat itu bertolak dari Kota Bandung, kemarin (29/10). Pertandingannya sendiri akan digelar mulai 1 November. Kejuaraan ini sempat mundur dari jadwal semula setelah Lombok diguncang bencana gempa bumi. Itu merupakan penampilan kedua Syifa di kejurnas antarpelajar tersebut. Tahun lalu dia meraih medali emas. Di Lombok, dia berharap bisa kembali mengulang prestasi tahun lalu. Terlebih, dia sudah semakin matang setelah merebut emas Porda, multievent yang melibatkan atlet senior. “Insya Allah saya akan berusaha yang terbaik untuk Jawa Barat,” kata dia saat dikonfirmasi Radar Cirebon. Selain itu, Syifa juga jadi atlet andalan Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Barat di Kejurnas Junoir  2018. Event ini berbeda dengan Kejurnas Antar-PPLP di Lombok. Kejuaraan yang akan dihelat di Gedung POPKI, Cibubur, Jakarta Timur itu pada Desember mendatang itu merupakan agenda resmi PB TI. “Di Kejurnas Junior, persaingannya bisa lebih keras lagi. Sebab, pesertanya terbaik dari seluruh provinsi,” ujar taekwondoin putri kelas berat yang turun di nomor +73 kg tersebut. Kepala Bidang Pembindaan dan Prestasi (Kabinpres) TI Kota Cirebon, Suwiriyadi bangga anak asuhnya dipercaya memperkuat tim Jawa Barat di event nasional. Di samping itu, dia berharap, Syifa bisa menjaga kondisinya dengan baik. Menurut dia, berlaga pada dua kejuaraan besar dalam waktu yang berdekatan bukan hal mudah bagi seorang atlet. Apalagi dia atlet cabang olahraga (cabor) bela diri. “Fisik dan stamina harus bagus. Selain harus bertarung dengan baik demi mengejar kemenangan, kontrol diri juga perlu untuk menghindari cedera,” tuturnya. Syifa memang punya riwayat cedera yang cukup fatal. Tahun 2016, dia mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) lutut kiri yang menyebabkan dia harus menjalani operasi, lalu terapi untuk pemulihan. Syifa pun terpaksa menepi selama delapan bulan. “Saya percaya, Syifa ditangani orang yang tepat. Kami semua berharap, Syifa bisa kasih yang terbaik untuk Jawa Barat dan terhindar dari cedera,” harap Suwiriyadi. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: