Provinsi Cirebon Diabaikan

Provinsi Cirebon Diabaikan

CIREBON - Provinsi Cirebon masih tidak mendapat respon dan dukungan dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Bahkan, gubernur menilai pembentukan Provinsi Cirebon adalah isu lama yang tidak akan mempengaruhinya. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meresmikan gedung baru Bank BJB Sumber, kemarin (20/9). Gubernur mengaku selama ini banyak pihak mempertanyakan dan meminta kejelasan kepada dirinya soal pembentukan Provinsi Cirebon. ”Masalah Provinsi Cirebon itu isu lama, diungkit lagi, yang sudah dingin dipanasi lagi. Saya tidak terpengaruh isu itu, karena sampai saat ini saya masih Gubernur Jawa Barat, dan Cirebon masih bagian dari Jawa Barat,” tegas Gubernur Ahmad Heryawan. Dirinya mengaku, sebagai gubernur Jawa Barat, tidak akan lupa tugas dan kewajibannya untuk memberikan perhatian kepada masyarakat Cirebon. ”Kita terus perhatikan dan dukung penuh pembangunan di Cirebon,” tegasnya. Maka dari itu, kalaupun di kemudian hari ternyata Cirebon jadi provinsi, dirinya tidak mempermasalahkan. ”Kalau nanti Cirebon jadi provinsi, itu kehendak masyarakat dan tidak jadi masalah,” katanya. Cabut Resmi Terus menguatnya wacana pembentukan Provinsi Cirebon, tampaknya tidak lepas dari pernyataan Gubernur Ahmad Heryawan Lc dan Wagub Dede Yusuf saat Pilgub Jawa Barat tahun 2008. Wacana tersebut disuarakan kembali dalam acara halal bil halal Paguyuban Sedulur Cirebon di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan, Minggu (19/9) oleh sejumlah tokoh Ciayumajakuning. Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat SE selaku tuan rumah dalam acara mengatakan, dukungan keraton-keraton di Cirebon dalam pembentukan Provinsi Cirebon, di samping amanat 81 persen masyarakat Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning), juga karena dukungan calon gubernur Ahmad Heryawan dan calon wakil gubernur Dede Yusuf saat itu. Dukungan tersebut disuarakan pasangan yang saat ini menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, saat menjelang Pilkada Jabar tahun 2008. Atas dasar pernyataan tersebut, Sultan Sepuh XIV meminta Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf konsisten. ”Pak Ahmad Heryawan dan Pak Dede Yusuf harus konsisten dengan pernyataannya. Kalau tidak konsisten, maka harus mencabut pernyataannya secara resmi di depan para tokoh Ciayumajakuning,” ujar PRA Arief via ponselnya, kemarin (20/9). Menurutnya, kalau memang Gubernur dan Wagub Jabar tersebut konsisten dengan pernyataannya, maka mereka juga harus menganggarkan dana persiapan pembentukan Provinsi Cirebon dalam APBD Jabar tahun 2011. Sementara itu, dalam acara halal bil halal Paguyuban Sedulur Cirebon dilakukan juga deklarasi yang dinamai deklarasi satu hati satu kata perjuangan Cirebon mandiri. Sejumlah tokoh se Ciayumajakunung memberikan dukungan atas pembentukan Provinsi Cirebon tersebut. Beberapa tokoh yang menandatangani dukungan tersebut diantaranya Ketua Umum Sedulur Cirebon Prof Dr Ir H Rokhmin Dahuri MS, Sultan Sepuh ke XIV Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat SE, KH Ja’far Aqiel Siroj (Cirebon), H Dedi Wahidi (Indramayu), Herry Sudjati (Indramayu), H Moh Ilyas Helmy (Majalengka), Atin Susmana (Kuningan), Aan Suharso (Kuningan), Ir H Soenoto (Cirebon) dan H Koesnan Setiamihardja (Cirebon). (jun/eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: