Tugas Sekda Makin Berat, Bupati Acep Disarankan Segera Tunjuk Plt Kadisdikbud
KUNINGAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Dian Rachmat Yanuar resmi dilantik menjadi Sekda Kuningan oleh Bupati Acep Purnama di pendopo, Kamis lalu (1/11). Selain resmi sebagai sekda, Dian juga masih menjabat sebagai Plt Kadisdikbud Kuningan. Sebagai orang ketiga di Kabupaten Kuningan, Dian memangku beban yang cukup berat dan membutuhkan konsentrasi pemikiran yang fokus dan tidak bercabang. Apalagi saat ini anggaran dari pemerintah pusat untuk 2019 mendatang berkurang drastis. Lantaran Pemkab Kuningan harus memenuhi kewajibannya melunasi utang BPJS yang jumlahnya sangat besar, yaitu mencapai Rp 97 miliar. Di termin pertama kewajiban harus membayar piutang yakni di tahun 2018, pemkab sudah membayar Rp 24 miliar yang dipotong langsung pemerintah pusat dari dana perimbangan. Sisanya dilunasi tahun 2019. Praktis pemotongan anggaran ini berimbas terhadap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Anggaran untuk SKPD banyak yang dipangkas. “Ya memang terjadi pemangkasan anggaran di seluruh SKPD. Ini tahun-tahun yang berat bagi Kabupaten Kuningan. Bisa dikatakan ini tsunami anggaran,” tegas Sekda Dian Rachmat Yanuar kepada Radar Kuningan dalam sebuah kesempatan. Beban lainnya yang harus ditanggung di tahun 2019 oleh pemkab yakni pengangkatan pegawai tidak tetap (PTT) berasal dari honorer. Dalam setahun, pemkab harus menyediakan anggaran miliaran rupiah untuk membayar gaji PTT yang rencananya diangkat tahun depan. “Selain membayar utang BPJS, pemerintah juga harus membayar gaji honorer yang diangkat menjadi PTT. Jumlahnya cukup banyak dan ini memerlukan perhatian. Tahun 2019 merupakan masa yang sulit bagi Pemkab Kuningan. Harus mencari formula untuk mendongkrak pendapatan asli daerah,” sebut Dian. Melihat beban kerja yang harus dipikul Sekda Dian sangat berat, pemerhati politik Ruli Saepuloh menyarankan agar Dian melepaskan jabatan sebagai pelaksana tugas (Plt) Kadisdikbud. Dirinya beranggapan, potensi besar dan kecerdasan pemikiran dari seorang Dian harus benar-benar tercurahkan dalam pekerjaannya yang sekarang. “Memikul jabatan sebagi sekda, tentu memerlukan konsentrasi penuh. Pak sekda harus fokus dalam pekerjaannya sekarang. Yakni sebagai leader bagi seluruh kepala SKPD, dan juga bagaiamana membangun komunikasi yang intens dengan dewan. Saya yakin dengan kemampuan Pak Dian dalam memanajerial sinergitas,” ujarnya. Ruli mengacungkan jempol atas etos kerja Dian selama menjabat sebagai Kadisdikbud. Dia juga setuju jika Dian dijuluki The Thingker atau Sang pemikir. Itu tidak terlepas dari kemampuannya membangkitkan gairah kerja serta inovasi yang berujung dengan keberhasilan. “Bisa dikatakan Pak Dian adalah Kadisdikbud yang sukses dalam mengembangkan inovasi. Jadi agar pemikiran Pak Dian tak terpecah, harus benar-benar fokus di posisi sekarang, yakni sebagai sekda. Pemikiran dan inovasinya sangat dibutuhkan pemerintah dan masyarakat,” paparnya. Karena itu, Ruli menyarankan agar Dian tidak rangkap jabatan supaya fokus dalam menjalankan tugasnya. Jika masih merangkap sebagai Plt Kadisdikbud, tentu akan menyita sebagian waktunya. Konsentrasi juga akan terpecah. Yang pasti, Dian sudah memberikan kebanggaan kepada seluruh kepala sekolah mulai SD sampai SMP, kepala UPTD, dan para guru, pejabat serta pegawai Disdikbud lantaran dilantik sebagai sekda. “Pak Dian sekarang ini sudah milik seluruh dinas, bukan lagi disdikbud. Sehingga posisinya di atas para kepala SKPD. Harus mampu mengayomi dan tidak berada dalam satu SKPD,” sarannya. Soal siapa yang layak menjadi Plt Kadisdikbud, Ruli menyatakan bahwa Bupati Acep Purnama jauh lebih tahu dan paham kemampuan para ‘pembantunya’. Namun sebaiknya, jabatan Plt Kadisdikbud tidak dipegang kepala dinas teknis. Lebih bagus oleh asisten daerah (asda) karena dianggap lebih berpengalaman. “Kalau asda itu pekerjaannya tidak terlalu berat dan memiliki waktu luang. Beda dengan kepala SKPD teknis. Di Pemkab Kuningan kan ada tiga asda. Ada Asda I Pak Maman Hermansyah, Asda II Pak Dadang Supardan dan Asda III Pak Nana Sugiana. Tinggal pak bupati memilihnya siapa disesuaikan dengan kompetensi asda itu sendiri,” ungkapnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: