Aktivis Cirebon Timur Yakin Muncul Tersangka Baru Kasus OTT Sunjaya
CIREBON-KPK masih terus mendalami data-data baru dari para saksi yang diperiksa terkait OTT Sunjaya Purwadisastra. KPK pun menyebut akan mengumumkan ke publik jika ada tersangka baru. “Gak usah disebut dulu ya (arah pengembangan kasus Cirebon, red). Nanti kalau ada perkembangan lain dan pihak-pihak yang terlibat akan disampaikan ke publik,” tutur Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Jakarta, Selasa lalu (20/11). Dari Cirebon, para aktivis yang selama ini mengkritisi gaya kepemimpinan Sunjaya, juga meyakini akan ada tersangka baru. “Saya meyakini akan muncul tersangka baru dalam kasus jual beli jabatan dan fee proyek,” jelas Aktivis Cirebon Timur Sudarto. Ia pun berharap KPK mengusut tuntas kasus yang kini menjerat Sunjaya. “Banyak hal yang harus ditindaklanjuti oleh lembaga antirasuah (KPK, red). Pelaksanaan mutasi oleh Sunjaya setahun empat kali. Bayangkan, betapa rusaknya birokrasi seperti ini,” jelas pria yang akrab disapa Darto itu. Ia menjelaskan, selain suap mutasi, ada juga dugaan gratifikasi izin proyek. Darto lalu menyebut salah satu perusahaan yang belum lama ini proses peletakan batu pertama dilakukan Sunjaya. Ia menduga ada suap pada proses hadirnya perusahaan itu. “Belum ada IMB, baru izin fatwa. Kami pernah melakukan aksi moral ke DPRD. Hasilnya, diketahui belum ada IMB,” terang ketua LSM Kompak itu. Darto menegaskan pihaknya mendukung penuh langkah KPK bersih-bersih di Kabupaten Cirebon. “Kita akan turun ke jalan dan membakar keranda mayat. Sebagai simbol matinya para penguasa dan pemimpin yang zalim di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya. Senada dikatakan Aktivis Cirebon Timur lainnya, Rian Jelaeni. Ia meminta KPK segera membuat statement apakah kasus ini hanya menyeret Sunjaya dan Gatot, atau masih ada pihak lain. “Ini berkaitan dengan public trust. Harus segera diselesaikan. Apa berhenti di Sunjaya dan Gatot, atau masih ada pihak lain yang akan diproses. Kalau iya, segera proses. Kalau tidak, nyatakan bersih,” tandas Rian. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan KPK memang harus diapresiasi setinggi-tingginya. Namun banyak pihak yang berharap pengungkapan tersebut dilakukan secara maksimal dan cepat. Hal ini juga penting untuk merehabilitasi nama-nama ASN yang kediamannya pernah digeledah maupun yang dipanggil menjadi saksi dan diperiksa penyidik KPK. Selain itu, pengungkapan rekening dengan nominal Rp6 miliar lebih serta sejumlah mobil yang disita juga masih belum jelas asal usulnya. “KPK seharusnya dengan cepat mengumumkan siapa saja oknum pejabat-pejabat yang terlibat. Terlebih dalam tindak pidana korupsi, sudah jelas penerima dan pemberi suap sama-sama dijerat pidana,” jelasnya. Rian menambahkan, momentum ditangkapnya Sunjaya dijadikan pintu masuk untuk mengungkap kasus-kasus lainnya. Pihaknya yakin, dari sekian mutasi yang digelar Sunjaya, berpotensi terjadi suap. “Tapi tentu kita tidak mungkin mendahuli KPK. Kita tunggu perkembangannya, siapa lagi yang dibidik dan siapa target KPK selanjutnya. Tapi saran saya, jika ada pejabat-pejabat yang terlibat segera mengundurkan diri sekarang. Mundur dari jabatannya,” tegasnya. (sam/dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: