STTC Serahkan Hasil Penelitian ke BP4D dan Keraton Kasepuhan

STTC Serahkan Hasil Penelitian ke BP4D dan Keraton Kasepuhan

CIREBON-Sekolah Tinggi Tehnologi Cirebon (STTC) Cirebon bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi melakukan penelitian dan pemetaan Keraton Kasepuhan. Untuk melakukan ini, STTC bekerjasama dengan Universitas Parahyangan Bandung, Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut National des Sciences Appliquées (INSA) de Toulouse, Prancis. Hasil penelitian ini diserahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) dan Keraton Kasepuhan. Hadir dalam kesempatan itu, Deni Suwardhi dari Geodesi ITB, Armadi Murtiyoso dan Prof Pierre Grussenmeyer dari INSA Perancis, Kamar Arif dan Sudianto Aly dari Unpar Bandung. Dari STTC Iwan Purnama, Farhatul Mutiah MT. Ketua STTC Iwan Purnama ST MT mengatakan, hasil pendokumentasian keraton Kasepuhan dari drone disempurnakan dengan menggunakan software tertentu. “Ini sekaligus silaturahmi dan menyampaikan hasil pendokumentasian bersama Unpar dan tahun ini bersama Geodesi ITB,” ujar Iwan. Ke depan pendokumentasian akan kembali dilakukan. Sebab produk ini harus kondisi eksisting. Apa adanya tapi ada manfaat kepentingan pengarsipan. “Dokumentasi di negara kita masih minim,” tutur Iwan. Ke depan, Iwan berharap kehadiran perguruan tinggi seperti ITB, Unpar dan INSA bisa saling memberikan masukan melengkapi metodnya. Hasil pemetaan itu sebuah kemasan yang baik utik menginformasikan ke masyarakat bahwa bangunan dan kawasan cagar budaya dengan penampilan terkini. Pengemasan bisa masuk dalam sistem informasi yang sekarang digiatkan DKIS melalui Smart City. “Kita lihat pendokumentasian dengan metode tertentu bisa melengkapi program pelestarian dengan cara yang terkini. Diharapkan lebih berkembang kepada pendokumentasian dan penilaian benda cagar budaya tentu ada kriteria dan parameter,” katanya. Tahun 2001 pemerintah sudah menetapkan kawasan cagar budaya. Dalam rentang waktu itu, mungkin saja ada bangunan yang hilang. Lewat pendokumentasian ini, akan terlihat. Dari situ STTC menginisiasi pendokumentasian sederhana bangunan di Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Kepala BP4D Arief Kurniawan ST mengapresiasi langkah yang dilakukan STTC. Dari penetaan ini akan terlihat bangunan-bangunan yang benar benar terjaga, sehingga STTC bersama mitra kerjanya mampu mendokumentasikan sehingga Kota Cirebon memiliki dokumentasi yang valid. “Dokumentasi ini sebenarnya lebih ke nilai arsitektur Keraton Kasepuhan,” pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: