Walah, Pakan Monyet di Petilasan Kalijaga Capai Rp30 Juta PerTriwulan

Walah, Pakan Monyet di Petilasan Kalijaga Capai Rp30 Juta PerTriwulan

CIREBON-Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon membantah tidak menganggarkan pakan monyet di Situs Petilasan Sunan Kalijaga. Kepala Seksi Sejarah dan Cagar Budaya, Wiyono SA SSn menjelaskan, dalam anggaran tahun berjalan, pakan dialokasikan Rp30.240.000 yang diberikan tiap triwulan. Dana tersebut disebutnya diberikan kepada pengelola Situs Makam Sunan Kalijaga yang memang ditugaskan untuk member makan monyet setiap harinya. “Jadi kalau dari kami, memang sudah ada. Siapa bilang nggak ada?” tanya dia. Dana itu rutin dicairkan setiap triwulan. Anggaran itu diberikan kepada petugas pemberi makan. Wiyono menyebut, petugas tersebut bernama Bambang. Dia yang setiap hari memberikan makan kepada monyet. Meski berada dalam satu lokasi yang sama, dalam pengelolaanya situs petilasan Sunan Kalijaga ada tiga pengurus yang berbeda. Ada petugas yang mengurus monyet, DKM Masjid Kramat Kalijaga dan Juru Kunci Petilasan Sunan Kalijaga. DKOKP sejauh ini memang baru menganggarkan untuk pakan monyet dan petugas kebersihan. Belum mencakup perawatan bangunan cagar budaya tersebut dan honor untuk Juru Pelihara (Jupel) yang dalam hal ini adalah Juru Kunci Petilasan. Kondisi ini karena keterbatasan anggaran. Untuk juru pelihara sendiri, bari diberikan sekitar Rp83 juta/tahun. Itu pun baru enam juru pelihara. “Dari situs petilasan Sunan Kalijaga belum,” ujarnya. Sebelumnya, Juru Kunci Situs Petilasan Sunan Kalijaga, Raden Edi mengaku selama ini pihaknya hanya mengandalkan dana swadaya untuk perawatan dan pemugaran situs yang mengalami kerusakan. Selain itu untuk pakan monyet juga hanya mengandalkan dari pemberian pengunjung yang datang saja. “Mau gimana lagi, di pohon pohon sekitar sini kan jarang ada pohon berbuah. Ada juga belum sampai besar sudah habis,” katanya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: