Gerakan Literasi Daerah Terpadu Beri Penghargaan Bagi Peserta Gemesaku

Gerakan Literasi Daerah Terpadu Beri Penghargaan Bagi Peserta Gemesaku

CIREBON-Gemesaku atau gerakan membaca seminggu satu buku merupakan Literasinya Kabupaten Cirebon. Gemesaku ini sebagai perwujudan gerakan literasi Daerah Terpadu Kabupaten Cirebon. Pada Kamis (22/11), Gerakan Literasi Daerah Terpadu Kabupaten Cirebon memberikan penghargaan kepada peserta dan pembimbing Gemesaku. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Bank Jabar Banten Cabang Sumber. Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan, Sekertaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan yang juga Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Kepala Cabang BJB Cabang Sumber, kepala sekolah peserta Gemesaku, Ketua Taman Bacaan Masyarakat (TBM) peserta Gemesaku, Pembimbing terbaik Gemesaku, Tim Penggerak Literasi Kabupaten Cirebon, peserta terbaik Gemesaku. Kepada Radar Cirebon, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon yang juga Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Dra Hj Eni Seniwati MSi menyampaikan, Gemesaku diikuti 40 orang siswa dan 4 orang pembimbing setiap sekolah, baik SD maupun SMP. Serta diikuti 3 TBM dengan 10 orang peserta setiap TBM dengan satu orang pembimbing. Menurutnya, kepada setiap peserta diberikan tantangan membaca buku minimal satu buah dalam seminggu. Tantangan ini dilakukan dalam lima minggu. Setiap minggu harus ada buku yang dibaca. Dan hasilnya luar biasa, 85 % peserta mampu menyelesaikan tantangan. \"Ini berarti 365 orang peserta mampu membaca buku satu buah dalam satu minggu, dari seluruh peserta 430 orang,\" tuturnya. Bahkan prestasi membaca peserta sangat mencengangkan. Tiga peserta SD yang membaca paling banyak adalah Elok Umbrella dari SDN 1 Tukmudal dengan buku yang dibaca selama lima minggu 93 buah. Gumilang Jati Argalingga dari SDN 1 Tukmudal dengan buku yang dibaca sebanyak 34. Kayla Azalia Putri Agung dari SDN 2 Kepongpongan dengan 31 buku. Siswa SMP yang menjadi pembaca terbanyak berasal dari satu sekolah yaitu Norma Firtiyah dengan 41 buku. Muhammad Inggar Agus S dengan 41 buku, dan Muhammad Lutfi dengan 35 buku. Ketiganya berasal dari SMPN 1 Lemahabang. Sebagai bentuk apresiasi, secara spontan kepala cabang BJB Cabang Sumber yang hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut memberikan penghargaan kepada keenam siswa terhebat tersebut. \"Gemesaku ke depan harus menyentuh sekolah dan TBM yang lebih banyak. Beliau menyadari membaca sangat penting dan gerakan literasi sebagai sarana untuk membudayakan membaca di Kabupaten Cirebon,\" ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ir Pahim. Dikatakannya, tahun depan bila perlu tantangannya ditingkatkan dan diberlakukan untuk semua sekolah. \"Kesuksesan Gemesaku tahun 2018 ini tidak lepas dari kerja yang solid antara dua dinas yaitu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan serta Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon,\" jelasnya. Berkaca dari keragaman gerakan literasi sebelumnya, Gemesaku dikemas dengan menutupi beberapa kelemahan. Pertama, kekurangan buku bacaan literasi dipenuhi dengan disediakannya buku bacaan literasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Cirebon dengan sistem pesan antar. Selain itu, pada kegiatan Gemesaku tahun 2018 ini, setiap sekolah dan TBM mendapatkan bantuan buku dari Irwan Wahyudi, CV Bintan Raya. Lebih dari 2.000 eksemplar buku telah disumbangkan sebagai bentuk dukungan terhadap Literasi Kabupaten Cirebon. Pada tempat yang sama, salah satu penggerak literasi Kabupaten Cirebon, Rudianto MPd yang juga pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menyampaikan, Gemesaku tahun 2019 ini akan dilaksanakan mulai bulan Februari 2019 sampai dengan November 2019. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: