Meski Macet, Tapi Kota Cirebon Lebih Baik dari Kota Pusat Kegiatan Nasional di Jabar

Meski Macet, Tapi Kota Cirebon Lebih Baik dari Kota Pusat Kegiatan Nasional di Jabar

CIREBON-Semakin hari mobilitas di Kota Cirebon semakin padat. Apalagi di jam-jam tertentu seperti jam berangkat kantor dan sore hari. Meski begitu hal ini dinilai masih dalam batas wajar. Bahkan, lalu lintas di Kota Cirebon masih dinilai lebih baik dibandingkan lalu lintas di kota Pusat Kegiatan Nasional (PKN) lainnya di Jabar. Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Gunawan ATD DEA mengungkapkan, lalu lintas kota Cirebon masih dalam skala baik dibandingkan dengan lalu lintas di Bandung Raya, Bogor, Depok, dan Bekasi. Ini dinilai dari jarak waktu tempuh aktivitas di dalam kota yang masih memakan waktu tempuh dalam batas wajar. \"Untuk melakukan perjalanan dari titik A ke B di dalam kota tidak sampai memakan waktu lebih dari satu jam. Ini menandakan lalu lintas masih bisa terkontrol,\" tuturnya. Untuk perjalanan di dalam pusat kota, kecepatan masih bisa dilakukan di atas 20 kilometer/jam. Kemacetan di kota Cirebon memang kerap terjadi namun hanya pada waktu tertentu saja. \"Kalau di jam sekolah memang wajar di semua kota. Solusinya kami kerap menurunkan petugas mengatur lalu lintas atau dengan mebuhbah durasi trafic light,\" jelasnya. Hingga saat ini, menurut pantauannya sumber kemacetan baru di kota Cirebon di antaranya berada di simpang tiha Jl Perjuangan, simpang empat Perumnas Gunung-Kalijaga (SPBU), kawasan Kanoman, dan Simpang Empat Pelandakan (MAN 2 Kota Cirebon). Dari beberapa sumber kemacetan baru tersebut simpang tiga perjuangan dan simpang empat perum gunung yang dilihat sudah harus diterapkan traffic light. \"Secepatnya kami lakukan rapat Forum untuk penerapan traffic light di awal Desember,\" ungkapnya. Dalam mengatasi kemacetan, pihaknya mengatakan Cirebon telah berhasil mengatasi permasalahan oleh sekolah dan pasar yang berada di jalan protokol. Sebagai contoh keberadaan SMPN 3 Cirebon yang sebelumnya berada di Jalan Tuparev yang dipindah ke Pronggol dan bisa mengurangi kemacetan. Kemudian Pasar Kalitanjung yang dibuat satu arah di jam-jam tertentu dan akhirnya dipindah ke Harjamukti yang hingga saat ini akhirnya tidak menimbulkan kemacetan lagi. Bila permasalahan kemacetan yang ada di Pelandakan dan Kanoman nanti semakin parah, tindakan serupa akan dilakukan. “Kita lihat perkembangan. Untuk sekarang memang macet, tapi di jam tertentu,” ucapnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: