Membayangkan Kota Cirebon Jadi Kota yang Ramah Disabilitas

Membayangkan Kota Cirebon Jadi Kota yang Ramah Disabilitas

CIREBON-Tanggal 3 Desember lalu ditetapkan oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), sebagai hari disabilitas sedunia atau international day of persons with disabilities. Dirayakan di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Dikutip dari laman PBB, momentum ini sengaja diangkat guna mewujudkan agenda besar pada 2030. Yang mana di tahun tersebut, diharap masyarakat dunia akan berjalan beriringan dalam berbagai rupa perbedaan. Tidak meninggalkan siapapun di atas dasar kelompok dan golongan, termasuk penyandang disabilitas ini. Salah satu yang berperan besar dalam kehidupan penyandang disabilitas adalah para guru-gurunya di sekolah. Kepala SLB Pancaran Kasih C Jalan Perjuangan Kota Cirebon, Dadang memaknai momen ini, sebagai pengingat bagi masyarakat. Bahwa kehadiran mereka-mereka yang berkebutuhan khusus ini juga layak untuk diterima di lingkungan. “Selama ini, masih ada pemahaman yang salah,” ujar Dadang kepada Radar Cirebon. Mereka, kata Dadang, punya haknya. Bisa berkembang asal diberi kesempatan. Inilah yang harus dilihat masyarakat lainnya. Semua orang harus memahami bahwa anak berkebutuhan khusus sama dengan anak-anak normal lainnya. Harus diterima apa adanya. “Imej anak berkebutuhan khusus seringkali dicap sebagai anak terbuang. Inilah yang harus diubah,” tuturnya. Untuk memaknai hari disabilitas ini, SLB Pancaran Kasih C memberikan sosialisasi kepada orang tua murid. Memberi tahu kepada orang tua bahwa anak adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Mereka harus menerima apa adanya. Dengan sosialiasi ini juga diharap bisa masyarakat khususnya orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk bisa menerima dengan ikhlas anak-anak mereka yang spesial. \"Kami rayakan dengan penyegaran tentang pemahaman anak disabilitas kepada orangtua murid,” ucap dia. Masyarakat juga diimbau jangan membeda-bedakan anak. Kalau bisa diberi dukungan. Khususnya pasca SMA. Ia yakin, anak-anak difabel juga bisa berdaya. Wakil Kepala SLB Pancaram Kasih B di Jalan Wahidin, Eko Prasetyo memaknai hari disabilitas international sebagai bentuk penyampaian dan harapan. Bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga punya hak untuk bermasyarakat. Didukung sarana dan prasarana baik sekoalh-sekolah yang ada ataupun infrastruktor dalam kota. \"Saya membayangkan kota kita, negara kita yang ramah untuk kaum difabel,” ucapnya. Dia juga berharap pemerintah lebih perhatian dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Artinya pemerintah jangan setengah-setengah mengurusnya. Beri mereka sarana dan prasarana yang memadai. Yang mendukung aktivitasnya sehari-hari seperti infrastruktur dalam kotanya. “Membayangkan kota menjadi kota yang ramah untuk kaum difabel saja sudah membahagiakan, terlebih untuk mereka. Anak didik kami,\" tambahnya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: