Walah, Mantan Mandor Ancam Bongkar Gedung Setda

Walah, Mantan Mandor Ancam Bongkar Gedung Setda

CIREBON–Menjelang akhir tahun, penilaian Gedung Sekretariat Daerah (Setda) masuk tahap akhir. Apakah laik fungsi dan laik huni. Namun, masalah seputar pekerjaan tersebut belum sepenuhnya tuntas. Senin (3/12),  Alim (50) mantan mandor Gedung Setda mendatangi lokasi proyek. Tujuannya menagih janji sisa pembayaran. Sampai saat ini kontraktor PT Rivomas Pentasurya masih berutang kepadanya senilai Rp94.488.000. Itu untuk pekerjaan yang telah dilakukannya pada November 2017 sampai Februari 2018. “Saya dijanjikan dibayar, ditransfer, tapi bohon,” ujar Alim kepada Radar Cirebon. Alim sampai menjual kendaraan miliknya untuk membayar tukang dan kuli yang dia bawa. Tapi tetap saja belum bisa menutupi kebutuhan biaya tersebut. Imbasnya tiap hari ada suaja yang datang ke rumahnya menagih. Padahal sudah dijelaskan, pembayaran dari kontraktor juga belum cair, namun mereka tidak mau tahu karena Alim lah yang mempekerjakannya. \"Saya datang ke lokasi proyek dengan harapan ada niat baik dari kontraktor agar melunasi utangnya,\" terangnya. Alim pun membeberkan  bukti berupa surat pernyataan bersama yang ditandatangani Manajemen Proyek Tajudin, Alim, Nana Supriana dan Salim.  Dua nama terakhir adalah mandor seperti dirinya yang juga belum dibayar. Disebutkannya, untuk Mandor Nana, kontraktor berhutang Rp45.666.000 sedangkan Mandor Salim Rp11.600.000. Sehingga total jumlah hutang kontraktor kepada para mandor adalah Rp151.754.000. Surat pernyataan bersama, kata dia, dibuat di Mapolsek Utara Barat, pada saat dirinya menahan mobil milik Tajudin. Alasannya sebagai jaminan pembayaran. Waktu itu dirinya sempat dijadikan tersangka dugaan pencurian yang dilaporkan Tajudin ke pihak kepolisian. Setelah diceritakan duduk permasalahannya, kemudian terjadi kesepakatan berupa surat pernyataan bersama. Setelah surat dibuat, mobil diserahkan kembali kepada Tajudin, kasus ini selesai dengan perdamaian. Tapi seiring berjalannya waktu bergantinya MP ke Taryanto sampai ganti lagi ke Andi Algumari, tidak juga ada kejelasannya. \"Tadi saya ke kantor MP dilokasi proyek tapi tidak mendapatkan tanggapan. Kalau begini terus, saya bisa mengambil hak saya dengan membongkar semua yang sudah saya kerjakan di Gedung Setda. Tanggung, karena tidak dibayar,\" ungkapnya kesal. Radar Cirebon mencoba menghubungi Andi Algumari sebagai MP Gedung Setda, namun yang bersangkutan tidak bersedia dikonfirmasi. \"Maaf saya sedang tidak enak badan,\" ucapnya singkat. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: