Warga Minta Konpensasi

Kontraktor Belum Izin ke Pemdes ASTANAJAPURA- Tidak hanya pembangunan double track jalur utara yang mendapatkan sorotan masyarakat. Pembangunan double track untuk jalur selatan yang sebentar lagi dimulai, juga tidak lepas dari kritikan masyarakat dan Pemerintah Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura. Warga Blok Stoplat, Desa Mertapada Kulon, Kacung mengatakan, hingga saat ini warga belum mendapatkan konpensasi apa-apa dari kontraktor. Padahal, dia adalah  satu dari 13 warga yang rumahnya yang terkena pembangunan jalan kereta baru ini. Sementara, 12 orang lainnya sudah mendapatkan pembayaran secara bertahap. “Aneh saja, kenapa saya tidak dibayar sementara yang lain dibayar,” katanya. Apa yang dilakukan oleh kontraktor, menurut dia, dinilai tidak adil. Sebab, bila memang rumah itu benar-benar digusur, dirinya kebingungan untuk mencari tempat tinggal baru karena belum menerima kompensasi. “Saya harus minta keadilan kepada siapa lagi,” ucapnya. Kuwu Mertapada Kulon, M Yusuf mendesak kepada kontraktor untuk segera memberikan kompensasi kepada salah satu warganya. Sebab, kompensasi adalah hak warga yang rumahnya tergusur. “Itu kewajiban kontraktor, saya tidak mau ada warga saya yang menjadi gelandangan akibat imbas dari pembangunan double track,” tegasnya. Ia berujar, pihak kontraktor pun hingga saat ini belum melayangkan izin baik kepada pemerintah desa setempat, kecamatan dan pihak terkait lainnya. Padahal, mereka akan meninggalkan sejumlah aset guna melancarkan proses pekerjaan mereka. Akibatnya, jika ada hal yang tidak diinginkan seperti terjadi pencurian, pihaknya tidak akan bertanggung jawab. “Jika ada izin, kami pun akan sama-sama menjaganya,” ujar Yusuf. Perlu diketahui, tahun 2013 hingga 2014 akan dilakukan pembangunan double track untuk jalur selatan. Ini merupakan upaya pemerintah pusat dalam rangka memberikan pelayanan yang prima terhadap pengguna jasa angkutan kereta api dan meminimalisasi tabrakan antarkereta yang sudah menghilangkan banyak nyawa. (jun)

Sumber: