Presiden Nigeria Diterpa Isu Kloning Manusia
KATOWICE – Nigeria tengah digoncang isu kloning manusia. Korbannya sendiri adalah presiden negeri petro dollar tersebut, Muhammadu Buhari. Media sosial dihebohkan bahwa mantan Kepala Staff Angkatan Bersenjata Nigeria ini meninggal dunia. Beredar kabar, tubuhnya digantikan oleh seorang pria Sudan yang disebut sebagai klon. Secara fisik memang mirip dengan dirinya. Akibat isu tersebut, Muhammadu Buhari pun naik pitam. Lewat konferensi pers, alumni US Army War College Pennsylvania, Amerika Serikat, itu mematahkan rumor yang beredar luas di telinga warganet. Viralnya pun berkembang selama berbulan-bulan, sesuatu yang bisa dibilang tampak seperti kisah di film-film fiksi sains. Perlu di ketahui, pria berusia 75 tahun itu untuk kesekian kalinya mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada ajang pilpres tahun ini. Bulan Februari lalu, ia menghabiskan lima bulan waktunya di Inggris demi menjalani pengobatan yang jenis penyakitnya masih dirahasiakan. Saat menjalani pengobatan, isu tak sedap mulai dihembuskan lewat medsos. Jika politisi Partai Kongres Progresif (APC) itu telah digantikan oleh seorang yang mirip dengan seorang pria bernama Jubril. Meski tidak ada bukti konkret dalam klaim tersebut, namun video Jubril menarik minat rakyat negara di pantai barat Afrika tersebut. Dan, menjadi viral di situs jejaring YouTube dan Facebook. Menanggapi kabar itu, Buhari yang sedang berada di Polandia untuk menghadiri sebuah pertemuan mengatakan, jika dirinya adalah pria yang sama dengan pria yang dipercayakan rakyat Nigeria sebagai presidennya. “Saya berani jamin kalau itulah yang sebenar-benarnya. Saya akan merayakan ulang tahun ke 76 dalam waktu dekat ini, dan ke depannya saya masih akan terus kuat, ” kata Buhari kepada warga Nigeria dalam sebuah sesi di Katowice, Polandia, Minggu (3/12), mengutip BBC. Dalam kesempatan itu, ia membenarkan bahwa tidak sedikit pihak yang menginginkan dirinya mati. ”Banyak orang yang mengharapkan saya mati saat saya sakit. Beberapa orang bahkan mendekati Wakil Presiden untuk sebuah posisi. Hal itu sangat memalukan,\" ujarnya dengan nada kecewa. (ruf/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: