Anggota Paguyuban SRC Kapten Ciko Ikuti Selling Skill dan Public Speaking di Jus Kuphi Medan
CIREBON-Paguyuban Sampoerna Retail Community (SRC) Kabupaten Cirebon Kota (Kapten Ciko) menggelar Forum Diskusi Selling Skill dan Public Speaking di Jus Kuphi Medan, Jalan Terusan Bima, Kota Cirebon, Minggu (9/12). Kegiatan yang disupport Al Multazam Group Travel umrah dan haji ini diikuti puluhan anggota SRC Kapten Ciko dengan menghadirkan Entrepreneur sekaligus Trainer Publik Speaking Kahar Muzakir sebagai pembicara. Ketua Paguyuban SRC Kapten Ciko, Tatik Lusisari kepada Radar Cirebon mengatakan, Sampoerna Retail Community atau SRC adalah sebuah program pembinaan terhadap outlet retail yang dinilai potensial dan terpilih sebagai partner Sampoerna. Para partner lalu digabungkan dalam suatu komunitas yang bertujuan untuk membina toko-toko kelontong atau ritel yang potensial serta melakukan aktivitas promosi, dan distribusi produk PT HM Sampoerna secara lebih agresif dan eksklusif. “Kegiatan ini sudah merupakan bagian dari pertemuan rutin SRC Kapten Ciko. Tiap bulan sekali mengadakan pertemuan atau kopi darat (kopdar). Selain untuk menyambung tali silaturahmi, berdiskusi tentang program-program SRC,” katanya didampingi Sekretaris Paguyuban SRC Kapten Ciko, Nurnaeni. Dijelaskannya, paguyuban SRC Kapten Ciko tersebut terbentuk pada 27 Februari 2017 lalu. Beranggotakan 130 orang, terdiri dari pedagang retail produk Sampoerna sewilayah Cirebon. “Mulai Februari 2019, pelaku UMKM yang tergabung Paguyuban SRC Kapten Ciko bisa menjual produknya melalui aplikasi AyoSRC yang bisa diunduh di aplikasi PlayStore. Aplikasi tersebut jadi mata rantai yang menghubungkan customer, retail dan grosir. Melalui aplikasi Ayo SRC, customer bisa membeli produk di retail yang terdekat. Begitu juga dengan retail, bisa memesan produk Sampoerna di pedagang grosir,” jelasnya. Sementara itu, Kahar Muzakir mengungkapkan, public speaking adalah teknik komunikasi atau presentasi kepada banyak orang dalam berjualan. Teknik atau tips dan trik menjual produk dalam berjualan, pemilik toko atau pemilik usaha harus tahu target marketnya. “Ada beberapa karakter pelanggan, yakni pelanggan dominan dan compliant. Pelanggan berkarakter dominan biasanya tidak akan basa basi ketika datang ke toko dia langsung ingin penjelasan produk yang detail. Sedangkan pelanggan compliant suka membandingkan satu produk dengan produk yang lain. Jika menghadapi pelanggan berkarakter dominan penjual harus punya pengetahuan mumpuni terkait produknya. Sedangkan jika berhadapan dengan pelanggan compliant, penjual harus bisa mengedukasi atau memberikan pemahaman tentamg keunggulan produknya,\" ungkapnya. Diungkapkan Kahar, hal urgen yang mesti dikuasai oleh pedagang adalah bagaimana melayani pembeli atau konsumen dengan baik karena hal tersebut merupakan salah satu kunci meningkat atau tidaknya usaha yang dijalankan. “Maka dari itu, seorang pedagang mesti memahami bagaimana cara memperlakukan konsumen dengan baik. Karena, jika seorang penjual memperlakukan pembeli dengan sangat baik dan hormat, bisa jadi konsumen tersebut akan merasa nyaman berbelanja di toko dan menjadi langganan tetap,” ungkapnya. Masih kata Kahar, modal bukanlah penentu utama untuk berhasil atau tidaknya sebuah perdagangan. Kadang kala modal yang sedikit diiringi dengan pengetahuan seluk beluk perdagangan yang baik sehingga pedagang berhasil. “Rugi dan untung adalah keniscayaan dalam berdagang. Itu adalah hal biasa dan jamak dihadapi oleh seorang pedagang. Pedagang harus memiliki daya tahan dan semangat juang yang tinggi. Mereka tidak mudah takluk pada keadaan, tetapi berusaha membuat keadaan tunduk kepada kehendak mereka. Maju mundurnya usaha dagang bergantung kepada sikap dagang yang dimiliki oleh seseorang,” pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: