Tradisi Ngarot, Lestarikan Budaya Daerah

Tradisi Ngarot, Lestarikan Budaya Daerah

INDRAMAYU – Festival Ngarot menyambut musim tanam kembali diadakan masyarakat petani di wilayah Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Setelah Desa Tamansari, kemarin giliran Desa Tugu yang mengadakan pesta adat Ngarot, Sabtu (8/12). Acara di sana juga meriah. Ribuan warga turun ke jalan mengawal puluhan gadis serta bujang ngarot pada pelaksanaan arak-arakan keliling kampung. Arak-arakan mengambil start dari rumah Kuwu Desa Tugu, Jaenal Arifin dan berakhir di kantor balai desa setempat. Acara dilanjut dengan seremoni adat Ngarot yang juga dimeriahkan pentas seni tradisional. Prosesi ngarot diisi dengan penyerahan alat pertanian dan bibit padi kepada perwakilan pengantin ngarot. Selain para sesepuh, tokoh masyarakat dan pamong desa, Camat Lelea Hatta Direja bersama jajaran Muspika juga turut serta dalam upacara adat menyongsong datangnya musim hujan, yaitu tibanya musim tanam padi. “Antusias masyarakat petani sangat luar biasa memyemarakkan dan memeriahkan tradisi pesta adat Ngarot ini. Mereka sangat antusias demi pelestarian budaya sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada para leluhur,” terang Camat Hatta Direja. Tak hanya masyarakat setempat, kegiatan rutin tahunan ini ternyata pula mampu menyedot perhatian warga dari luar daerah. Mereka sengaja datang bahkan ikut serta ambil bagian dalam tradisi ngarot yang sudah menggema di tingkat nasional. “Tentu ini menjadi kebanggaan kita semua bahwa festival ngarot di Kecamatan Lelea juga destinasi wisata daerah dan nasional,” kata dia. Di Kecamatan Lelea, sebut dia, tradisi Ngarot diadakan oleh masyarakat di empat desa secara bertahap dengan waktu yang berbeda-beda. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: