Kepada Azis-Eti Warga Titip Prioritas Kerja; PKL, Macet, dan Titik Banjir

Kepada Azis-Eti Warga Titip Prioritas Kerja; PKL, Macet, dan Titik Banjir

CIREBON-Untuk memulai kerja, apa yang prioritas saat ini bagi Azis-Eti? Radar Cirebon mewawancarai pengamat tata kota, akademisi, dan warga. Setidaknya, ada 3 problem yang langsung dihadapi Azis-Eti. Butuh kerja konkret. Mencari solusi dan menuntaskannya. Tiga masalah itu adalah PKL (pedagang kaki lima), sampah, dan banjir yang kerap melanda saat musim hujan. Seperti disampaikan Pengamat Tata Kota, Inggrid Multi Rezeki ST MT. Dia berharap pemerintahan ke depan serius menata PKL. Inggrid menyoroti belum adanya zona khusus untuk PKL yang representatif. Padahal, kata dia, jika ditata dengan baik, maka PKL akan menjadi bagian dari pengembangan kawasan wisata kuliner yang menjadi salah satu keunggulan Kota Cirebon. “Selama ini kan masih banyak PKL menggunakan bahu jalan dan trotoar di beberapa ruas utama. Hal tersebut cukup mengganggu para pejalan kaki dan pengendara. Selain itu, dari sisi estetika juga kelihatanya kumuh dan kurang tertib. Maka, pemerintah harus bekerja keras untuk membenahinya. Bukan hanya dengan membangun infrastrukturnya, tapi juga pemberdayaanya,” paparnya kepada Radar Cirebon. Dia pun berharap persoalan PKL ini tidak hanya dilihat dengan jangka pendek. “Tetapi harus dilihat untuk jangka panjang. Agar program yang dijalankan menjadi grand desain yang menjadi konsep tata kota secara berkesinambungan,” lanjutnya. Selain itu, Kata Inggrid, persoalan kemacetan yang kerap terjadi juga harus menjadi perhatian bagi pemerintah. Menurutnya, saat ini salah satu yang menjadi akar permasalahan adalah adanya proyek galian di sisi jalan yang membuat para pengendara harus berlama-lama di jalan raya. “Saat ini hampir di setiap sudut jalan raya ada galian. Itu menjadi salah satu faktor kemacetan. Kalau penataannya tepat, artinya tak terlalu sering dan dalam waktu berdekatan, mungkin dampaknya kepada pengendara tak terlalu besar. Maka, perawatan atau maintenance infrastruktur yang sudah dibangun harus lebih ditata,” paparnya. Sementara itu, Akademisi Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) Nono Carsono ST MT berharap walikota dan walikota terpilih dapat memprioritaskan program instalasi air. Menjelang musim hujan, menurutnya, beberapa titik di Kota Cirebon masih rawan terhadap bencana banjir. “Tentunya kita tahu bahwa beberapa titik di Kota Cirebon masih rawan banjir. Kita berharap ada upaya untuk menanggulanginya. Sepeti memastikan saluran air atau drainase yang ada bisa bekerja dengan normal. Untuk jangka panjang, saya kira perlu juga ditingkatkan ruang terbuka hijau (RTH) supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Idealnya, RTH di suatu wilayah harus di atas 30 persen dari wilayah tersebut,” katanya. Sedangkan akademisi IAIN Syekh Nurjati Cirebon DR Sugianto SH MH berharap walikota serta wakil walikota dapat meningkatkan sinergitas antarlembaga SKPD. Hal tersebut guna memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat. “Saya kira perlu ditingkatkan lagi sinergi antara kepala  daerah dan lembaga SKPD. Selain itu antara pemerintah dan DPRD harus lebih mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat. Seperti terkait lapangan pekerjaan dan pendidikan. Jangan sampai masyarakat mengeluh, masyarakat kesusahan, tapi dibiarkan,” jelasnya kepada Radar Cirebon. Lalu, bagaimana dari warga? Rizky (27), warga Perumnas Galunggung, Harjamukti, berharap penanganan titik banjir menjadi prioritas Azis-Eti. Apalagi sudah mulai masuk musim hujan. “Ya, kalau saya sebagai warga Perum (Perumnas Galunggung, red), ya persoalan banjir dan sampah. Orang sudah tahulah, apalagi juga Pak Azis dan Bu Eti. Semoga dua itu (banjir dan sampah, red) bisa ditangani dengan baik,” katanya. Kawasan Perumnas Harjamukti, sambung Rizky, menjadi salah satu titik terpadat di Kota Cirebon. Karenanya, lanjut Rizky, butuh perhatian lebih dari pemerintah daerah. “Apa sih yang gak ada di sini. Apalagi sepanjang Jalan Ciremai Raya. Ya PKL, ya ada banjirnya, ya ada juga sampah. Saya sih yakin pemerintah ke depan akan kerja maksimal menata kota ini,” tandasnya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: