Upah Buruh Perancis Naik 100 Euro
PARIS - Jalan panjang perlawanan rakyat Perancis akhirnya terjawab sudah. Senin (11/12), Presiden Emmanuel Macron mengumumkan kenaikan upah minimum dan pembatalan pajak BBM sebagai jawaban aksi protes yang berlangsung sejak pertengahan November lalu. Upah minimum buruh naik 100 euro atau sekitar Rp 1,6 juta tahun depan atau naik tujuh persen dari tahun lalu. Selain itu, Macron juga membatalkan kenaikan pajak uang pensiun dan penghapusan pajak upah lembur karyawan. \"Para pengusaha kami dorong untuk patuh dalam membayar bonus akhir tahun. Ini tentunya bebas pajak. Semua kenaikan ini akan kami tanggung,\" terangnya seperti yang dikutip dari BBC. Meski demikian, Macron menolak adanya kenaikan pajak pada orang kaya dan pengusaha. Menurut Politisi Partai Republikan ini, jika kebijakan ini diterapkan akan mengganggu iklim investasi di sana. \"kenaikan pajak bagi orang kaya akan melemahkan ekonomi kita, kami perlu menciptakan lapangan kerja,\" tambahnya. Dalam wawancaranya bersama BFM TV, Menteri pemerintah Olivier Dussopt menjelaskan, total anggaran subsidi yang dikeluarkan berkisar antara 8 hingga 10 miliar Euro. \"Penganggarannya masih kami atur termasuk pola pembiayaannya,\" terang Oliver Dussopt. Presiden Macron menjadi figur paling kontroversial di akhir tahun 2018 ini. Mulai dari isu anti imigrasi dan dianggap para lawan politiknya, sang populis tanpa solusi. Pemimpin oposisi sayap kiri Perancis, Jean-Luc Melanchon menyebut, langkah pemberian subsidi merupakan strategi populis Macron kembali mendapat kepercayaan masyarakat. “Kami menginginkan lebih banyak aksi turun ke jalan,” ujar politisi Partai Front Kiri Perancis (FGD) tersebut. Hal yang sama dilontarkan politikus sayap kanan Eric Woerth. Menurutnya kebijakan yang disampaik Marcon adalah solusi jangka pendek. \"Ia (Macro, red) hanya membahas beberapa masalah saja tetapi tidak pada inti kesalahannya,\" tandasnya. (fin/tgr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: