Kriteria Pelatih Baru Persib Bandung Harus Lebih dari Gomez
BANDUNG – Mario Gomez sudah dipecat manajemen Pesib Bandung. Sebelum nasibnya diumumkan oleh Direktur PT PBB Teddy Tjahyono, Rabu (12/12), Gomez sempat menitipkan salam untuk Bobotoh. Gomez mengucapkan terima kasih atas dukungan yang sangat loyal sepanjang musim. Dia merasa rindu atmosfer terakhir di stadion saat menghadapi Persija Jakarta, 23 September 2018. Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) selalu penuh sesak. Nyanyian dan teriakan semangat dilantangkan. Koreografi kreativitas fans yang tak pernah surut hingga kemana pun Persib main, Bobotoh selalu ada. “Untuk fans (Bobotoh), terima kasih banyak, dan selamat karena dukungan yang baik sekali selama semusim,” ujarnya. “Mereka bisa terus datang ke lapangan dalam jumlah yang banyak. Ini yang bagus karena semua tim membutuhkan fans. Tim tidak bisa bermain bersama mereka dan ini (pertandingan usiran) seperti friendly match. Itu tidak bagus untuk pemain,” bebernya. Seperti diketahui, Persib harus menerima hukuman sanksi Komisi Disiplin PSSI pada 2 Oktober pasca menang atas Persija 3-2. Setelah itu Komdis melarang tiga pemain asing tampil sebanyak lima sampai delapan pertandingan atas perilaku di lapangan. Hukuman semakin menjadi karena Pangeran Biru harus menjalani laga usiran ke luar Pulau Jawa dan tanpa penonton atau tanpa Bobotoh. Termasuk di laga tandang hingga selesai kompetisi. Persib mengakhiri musim di posisi keempat. “Saya akui ada perbedaan ketika bermain di GBLA dan di Bali. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan fans di musim ini,” imbuh Gomez. Lalu, siapa suksesor Gomez? Menurut gelandang Atep Rizal, kinerja Gomez tidak buruk. Tapi, dia harus mengikuti keputusan manajemen. “Semua sudah diputuskan dan itu pertimbangan manajemen. Apa pun itu, ya kita mengikuti walaupun secara tim sudah cukup baik,” kata pemain senior Persib itu. Dirinya hanya bisa berharap, kepada pelatih baru nanti, punya sentuhan yang jitu. Itu karena, standar tinggi diwariskan mantan asisten pelatih Inter Milan tersebut bersama Maung Bandung. Juru racik taktik anyar Persib harus mampu setidaknya mengelola tim seperti Gomez. “Siapa pun pelatihnya, harus lebih dari Gomez,” lanjut winger bernomor punggung 7 itu. Atep sendiri tak peduli apakah pelatih itu berasal dari dalam negeri atau impor. Namun menurutnya, pelatih baru harus mampu memahami kultur sepak bola di Indonesia dengan cepat. Karena, itu menjadi modal penting dalam memacu laju tim dalam trek yang tepat. (net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: