Edward Snowden: Perusahaan Israel Diduga Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi
NSO Group Ltd yang berbasis di Israel diduga telah membantu Arab Saudi melacak dan membunuh jurnalis Jamal Khashoggi pada selasa (2/10/2018). Hal ini dikatakan Edward Snowden, seorang Whistle-Blower buronan Amerika Serikat, dalam konferensi video kepada seluruh masyarakat Israel. Mengutip Israel Globes, Snowden menduga sebuah software Pegasus telah digunakan untuk menginfeksi smartphone Khashoggi serta menjadi perangkat mata-mata. \"Bagaimana mereka (Arab Saudi) tahu apa rencana (Khashoggi) dan bahwa mereka harus bertindak melawannya? Informasi itu berasal dari teknologi yang dikembangkan oleh NSO,\" kata Snowden. Terkait dugaan itu, perusahaan Israel mengatakan bahwa pihaknya menjual spyware hanya kepada pemerintah yang berwenang untuk digunakan dalam memerangi kejahatan dan terorisme. NSO Group \"adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki komite etika independen, termasuk para ahli dengan latar belakang dalam hukum dan hubungan internasional, untuk mencegah produknya digunakan untuk tujuan buruk,\" kata pihak NSO dalam sebuah pernyataan. Mengutip Times of Israel, Ram Ben-Barak, mantan wakil direktur agen mata-mata Israel Mossad, menyebut Snowden sebagai “pengkhianat” Amerika Serikat yang harus dituntut. Dia menggambarkan Snowden sebagai pemuda naif yang tidak mengerti cara dunia bekerja. “Sungguh menyenangkan menjadi seorang liberal, untuk mengatakan hal-hal tentang kebebasan berekspresi. Tetapi deskripsi Snowden jauh dari kenyataan. Sistem ini ada untuk melindungi Anda, untuk melindungi kami,” ujar Ram. Pembunuhan jurnalis The Washington Post berusia 60 tahun ini menghebohkan dunia internasional karena kecurigaan ada keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammed bin Salman (MBS) di dalam pembunuhan itu. Khashoggi, sebelum kematiannya kerap mengkritik penindasan dan kekerasan yang dilakukan MBS terhadap perbedaan pendapat dan demokrasi. Associated Press menyebut, puluhan aktivis Saudi, penulis, ulama, bahkan para wanita ditahan karena menyuarakan pendapatnya soal kebijakan MBS. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: