Bergantung Stok, Harga Sayuran Naik
INDRAMAYU – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 harga sejumlah komoditas sayuran merangkak naik. Di Pasar Induk Sayuran (PIS) Patrol, harga aneka jenis sayuran mencapai dua kali lipat dari sebelumnya. Dari data yang dihimpun, harga tomat yang semula di kisaran Rp2.000-2.500/kg, kini menembus Rp5.000/kg. Kol dari Rp4.000 menjadi Rp7.000/kg. Bawang merah dari Rp15 ribu menjadi Rp25 ribu/kg. Kemudian wortel dari Rp7.000 menjadi Rp15 ribu/kg. Seledri dari Rp20 ribu sekarang dijual Rp40 ribu sekilo, bawang daun dari Rp8.000 menjadi Rp12 ribu/kg dan caisin dari Rp2.000 menjadi Rp5.000/kg. “Rata-rata naik, termasuk komoditas cabai. Tapi saya gak tahu harganya sekarang. Mulai naik sejak awal bulan pas masuk musim tanam padi saja,” ungkap Endang, salah seorang pedagang, Minggu (16/12). Sejatinya, kenaikan harga sayuran ini merupakan siklus tahunan terutama saat memasuki musim penghujan. Penyebabnya, para petani yang semula berbudidaya sayuran, kembali menanam padi. Imbasnya, produksi sayuran menurun bahkan cenderung langka. “Pengalihan ini karena memang tanaman sayuran tidak dapat tumbuh dengan baik di musim penghujan,” ujarnya. Pedagang sayuran lainnya, Ian membenarkan kondisi itu. Namun tidak semua sayuran mengalami kenaikan harga. Beberapa jenis sayuran yang ditanam petani lokal, justru anjlok akibat pasokan melimpah. Seperti terong dari Rp4.000-5.000 menjadi Rp2.500/kg, bonteng timun dari Rp4.000 menjadi Rp1.500/kg, pare yang sebelumnya dijual Rp9.000 sekarang Rp7.000/kg dan Buncis dari Rp12 ribu menjadi Rp8.000 sekilo. “Sayuran lokal itu seperti bawang merah ramai-ramai ditanam petani. Tapi pas panen harganya jatuh karena produksi melimpah. Sekarang bawang merahnya justru melambung,” jelas dia. Dia memperkirakan, saat puncak musim penghujan pada awal tahun nanti harga semua komoditas sayuran bakal meledak. “Tapi gak tahu juga ya. Kadang prediksi terbalik, justru harga sayuran malah jatuh. Kalau kita jualan sayuran tergantung pasokan sih,” tandas dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: