Lebih dari 3 Ribu Warga Nikmati Pengobatan Gratis Cirebon Power

Lebih dari 3 Ribu Warga Nikmati Pengobatan Gratis Cirebon Power

CIREBON - Ida Rodiah, warga Desa Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, melangkah riang ke Pusat Kesehatan Desa (Pusdes) Kanci Kulon. Ia membawa cucu laki-lakinya. Di tangan kirinya, Ida membawa jinjingan yang berisi beraneka ragam makanan siap santap. Kedatangan Ida ke Pusdes ini, untuk bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dan pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Cirebon Power, Rabu (19/12. Jinjingan makanan yang dibawa oleh Ida, bukan merupakan bekal yang mau ia makan sendiri. Ia sengaja sambil ingin berjualan pada ratusan orang yang mengantre untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan tanpa biaya itu.  “Jualan saya, ada bubur kacang, kue lapis dan makanan lainnya, kalau di sini kan ramai, semoga laris,” ujar Ida. Menurut Ida, kehadiran layanan pengobatan gratis ini sangat membantu warga desa, terutama dirinya. Oleh karena itu, ia menyempatkan hadir ke lokasi pengobatan, ia mengeluhkan gangguan penglihatan yang dialaminya. Selain itu, tekanan darahnya juga cukup tinggi. “Mata saya sering berair dan tensi darah juga tinggi,” kata Ida. Sama halnya dengan Ida, Kaswani warga Desa Kanci Kulon, juga ikut memeriksakan kesehatannya di kegiatan yang digagas oleh pembangkit listrik di kawasan Kanci itu. Kaswani yang merupakan seorang buruh pabrik bihun, mengaku kerap merasakan nyeri di kepalanya. Namun ia tak sempat untuk memeriksa kesehatannya, karena tidak mau meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh pabrik. “Kalau sekarang lagi libur, dan gak perlu bayar, jadi saya langsung periksa,” kata Kaswani. Berbekal informasi mengenai kegiatan ini dari tetangganya, Kaswani langsung bergegas ke Pusdes, untuk bisa mendapatkan pengobatan dari tim medis. Kaswani bertutur, ia biasanya berobat di Puskesmas Astanajapura yang lokasinya lumayan jauh dari tempat tinggalnya. “Biasanya periksa di Puskesmas Asjap, tapi jauh, kalau ini kan ada di desa” kata Kaswani. Kegiatan pengobatan dan pemeriksaan gratis, juga disyukuri oleh Tarsih (80). perempuan sepuh ini mengaku senang karena tak perlu mengeluarkan biaya apapun. Tarsih pun mengeluhkan dirinya yang tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS) dari pemerintah, sehingga ia harus selalu mengeluarkan biaya saat  memeriksakan kesehatannya. “Sekali berobat, kadang seratus ribu lebih. Kalau disini alhamdulillah gratis,” tutur  Tarsih. Dengan kondisi umurnya yang sudah sepuh, Tarsih mengalami masalah dalam fisiknya. Ia mengeluh sering sakit dan bahkan tidak bisa berjalan. Untuk bisa hadir di kegiatan ini, Tarsih terpaksa harus dipapah oleh salah satu kerabatnya. Menurut Tarsih, kegiatan ini sangat membantu sekali bagi masyarakat. “Sangat membantu masyarakat, kalau bisa lebih sering dilaksanakan,” kata Tarsih. Kuwu Desa Kanci Kulon, Laksanawati, mengucapkan terima kasih kepada Cirebon Power atas perhatian yang diberikan kepada warga Kanci Kulon. Menurutnya, perusahaan pembangkit listrik itu sudah banyak memberikan dukungan kepada masyarakat Kanci Kulon, terutama dalam hal kesehatan. “Bangunan Pusdes juga, yang membangun Cirebon Power,” ujar Laksanawati. Tak hanya di bidang kesehatan, Laksanawati mengakui bahwa masyarakat Desa Kanci juga kerap mendapat berbagai pelatihan dan dukungan dari Cirebon Power. Misalnya pelatihan menjahit, membatik, merias dan lainnya. Ia berharap, kerjasama Cirebon Power dengan desa-desa sekitar, bisa terus terjalin dengan baik. “Semoga kerjasama ini terus bisa dijaga dan berjalan dengan baik,” kata Laksanawati. Hafid Saptandito, Head of Community Development Cirebon Power mengatakan, sepanjang tahun 2018 ini pihaknya sudah lima kali menggelar pengobatan dan pemeriksaan gratis di lima desa yang berada di sekitar pembangkit. Diperkirakan sebanyak 3000 warga sudah menikmati layanan pengobatan dan pemeriksaan gratis yang dilaksanakan oleh Cirebon Power. “Sudah sekitar 3000 warga yang mendapatkan pelayanan pengobatan dan pemeriksaan gratis Cirebon Power,” kata Hafid. Layanan kesehatan di Desa Kanci Kulon, merupakan kegiatan kelima dan yang terakhir kalinya digelar pada tahun 2018. Pihaknya akan mencoba melaksanakan kegiatan serupa, pada awal tahun nanti. Menurut Hafid, dari catatan para petugas kesehatan, mayoritas keluhan yang dialami oleh masyarakat adalah gangguan kesehatan ringan yang biasa dialami warga. “Umumnya mengeluhkan batuk, pilek dan demam, serta nyeri otot” ujarnya. (yud/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: