Sadam Husen Gantikan Maman Pimpin Pemuda Muhammadiyah Kuningan
KUNINGAN–Salah satu dari lima Calon Anggota KPU Kuningan Periode 2018-2023 yang baru saja diumumkan KPU RI, merupakan Ketua Umum (Ketum) Pemuda Muhammadiyah Kuningan Maman Sulaeman SHum. Karena ada aturan, Maman pun kemudian mundur dari posisinya tersebut untuk berkonsentrasi sebagai komisioner penyelenggara pemilu di Kuningan. Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kuningan Sadam Husen menyampaikan bahwa pada Sabtu (22/12) Pemuda Muhammadiyah Kuningan telah melaksanakan rapat pleno dalam rangka menindaklanjuti pengunduran diri Ketum Pemuda Muhammadiyah Kuningan Maman Sulaeman yang telah terpilih menjadi salah satu Komisioner KPU Kuningan Periode 2018-2023. “Aturan mengharuskan beliau mengundurkan diri dari jabatan apapun termasuk jabatan sebagai ketua Pemuda Muhammadiyah Kuningan. Oleh karena itu, mekanisme organisasi akan tetap di kedepankan dalam menyikapi surat pengunduran diri tesebut,” kata Sadam. Berdasarkan hal demikian, selaku Sekretaris Umum (Sekum) Pemuda Muhammadiyah Kuningan, dirinya diamanahkan organisasi untuk meneruskan sisa waktu kepemimpinan Maman sebagai ketum. Ia mengaku satu sisi dirinya merasa berat karena organisasi otonom Muhammadiyah ini merupakan jenjang kaderisasi paripurna di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah, yang harus mampu mencerminkan akhlak dan hidup bermuhammadiyah. “Pribadi menyadari masih lemah bahkan masih jauh dalam bermuhammadiyah. Di sisi lainnya merupakan tantangan tersendiri untuk membawa corak baru di tengah-tengah pergerakan organisasi kepemudaan di Kuningan,” ujar Sadam. Terkait kepengurusan kultur di warga Muhammadiyah, lanjut Sadam, sikap untuk berebut jabatan itu tidak ada, bahkan dilarang tumbuh di Muhammadiyah. Namun ketika organisasi mengamanahi jabatan maka pantang untuk tidak siap. Di awal kepemimpinannya sekarang, Sadam bertekad akan banyak membangun komunikasi dengan para kader pemuda. Ibarat pesawat terbang bagaimana bisa take off atau lepas landas jika mesinnya tidak berfungsi dengan baik, atau di antara mesin itu ada performanya menurun atau melemah, tentunya perlu diperbaiki. “Tidak terbayang kalau hal tersebut tidak dilakukan sekalipun pesawat terbang kemungkinan besar akan mengalami turbulensi dan bisa berbahaya untuk semuanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa Pemuda Muhammadiyah mengalami kekurangan stok kader yang lahir by design. Kader by design bagi kami bagaikan GPS yang berfungsi sebagai petunjuk arah keberlangssungan pergerakan masa depan Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah di kuningan,” sebutnya. Sadam mengungkapkan, untuk gerakan eksternal Pemuda Muhammadiyah tidak menutup diri dan akan terdepan membuat kegiatan dalam bertaawun kepada masyarakat, khususnya kaum mustadafin yang masih banyak ditemui di masyarakat, khususnya daerah-daerah pinggiran yang selama ini jarang tersentuh, bahkan jarang terlihat oleh pemerintah,” tekadnya. Ia berharap dengan langkah-langkah tersebut Pemuda Muhammadiyah mampu mengadvokasi maupun menyelesaikan masalah kaum mustad’afin yang banyak disuarakan pada acara musdus (musyawarah dusun), namun hanya sampai pada tumpukan catatan hitam di atas putih yang terkunci dalam lemari ruang kerja para elit penguasa di Kabupaten Kuningan. Diterangkan, pada rapat lalu, Pemuda Muhammadiyah juga menyikapi isu tentang Muslim Uyghur. Pihaknya mengutuk keras sikap represif, diskriminatif dan penindasan pemerintah China terhadap Muslim Uyghur, apa yang dilakukan pemerintah China jelas tindakan yang berlawanan dengan spirit Undang-Undang Dasar Negara RI yang jelas termaktub dalam alinea pertama. “Selaku negara uslim terbesar di dunia, semestinya pemerintah aktif respons dan menyuarakan protes keras kepada pemerintah China atas penderitaan yang dialami Muslim Uyghur, bukan diam seolah tidak mendengar dan seolah tidak tahu apa-apa,” sindir Sadam. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: