Unswagati-UMC Diminta Buka Prodi Bahasa Cirebon

Unswagati-UMC Diminta Buka Prodi Bahasa Cirebon

CIREBON-Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon mengalami kendala dalam pelestarian Bahasa Cirebon. Pasalnya, belum ada jurusan Bahasa Cirebon di perguruan tinggi. Selain itu, para guru belajar otodidak. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Drs H Asdullah MM mengatakan, untuk menjaga kearifan lokal Bahasa Cirebon, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) dan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC). Tujuan koordinasi itu, agar di universitas yang ada di Cirebon, bisa mengeluarkan prodi baru jurusan Bahasa Cirebon. Namun, untuk mengeluarkan jurusan bahasa daerah, harus ada rekomendasi dari IKIP Bandung. \"Kita sudah usulkan ke UMC dan Unswagati. Katanya, belum dapat rekomendasi dari IKIP Bandung,\" kata Asdullah kepada Radar Cirebon, Selasa (25/12). Dia menyampaikan, selama ini Bahasa Cirebon yang dipelajari sekolah- sekolah, gurunya belajar secara otodidak dari orang tua dulu melalui percakapan sehari-hari. “Jadi, kalau belum ada jurusan Bahasa Cirebon di universitas, untuk melestarikan bahasa daerah tentu akan mengalami kendala. Sebab, sedikit generasi muda yang memahami asli Bahasa Cirebon,\" terangnya. Dia mengaku, Bahasa Cirebon sudah masuk ke muatan lokal (mulok) seni budaya. Bahkan, pihaknya menilai Bahasa Cirebon yang masuk ke muatan lokal sudah cukup efektif. Apalagi, muatan lokal itu disesuaikan dengan daerah perbatasan. \"Kalau perbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Majalengka muloknya ada Bahasa Sunda dan Cirebon. Kalau di perbatasan dengan Indramayu, bahasa Cirebon saja,” ucapnya. Sebetulnya, kata Asdullah, setiap hari Kamis siswa diwajibkan melakukan percakapan dengan Bahasa Cirebon kromo atau babasan. Tapi, tidak berjalan dengan baik. \"Banyak yang mengabaikan atau mungkin karena jenuh. Pelestarian Bahasa Cirebon juga selain dari upaya Dinas Pendidikan, kesadaran siswa harus ada,\" tuturnya. Dia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) untuk melestarikan Bahasa Cirebon di tengah-tengah pelajar. “Nanti akan kita coba ada kurikulum Bahasa Cirebon,” katanya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: