Edi Makin Pasti Pimpin PSSI Kota Cirebon Lagi
CIREBON – PSSI belum bisa tenang. Jelang Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar hari ini di Aula KONI Kota Cirebon, ada masalah. Yainuri, Ketua SSB Rajawali Kota Cirebon batal mencalonkan diri sebagai ketua umum. Sempat menggebu-gebu ingin memimpin top organisasi sepak bola di Kota Udang, dia malah memilih tidak terlibat pada KLB. Salah satu alasan Yainuri menarik diri dari KLB adalah majunya sang petahana, Edi Suripno. Edi adalah ketua umum PSSI Kota Cirebon periode 2014-2018. Dia akhirnya maju kembali pada bursa pencalonan ketua umum periode empat tahun mendatang setelah sebelumnya terkesan ogah-ogahan. Menurut Yainuri, kembalinya Edi pada pencalonan ketua umum membuat hasil akhir KLB mudah ditebak. Lebih dari itu, dia malah menuding panitia kongres bermain mata dengan pihak petahana. \"Persyaratannya terlalu berat, seperti tidak fair. Memberatkan calon lain, tapi memudahkan petahana,\" kata dia kepada Radar Cirebon, kemarin (26/12). Yainuri menyinggung uang pendaftaran sebesar Rp10 juta bagi calon ketua umum. Lalu, persyaratan minimal diusung oleh tiga Persatuan Sepak Bola (PS) yang sah sebagai anggota PSSI Kota Cirebon sesuai verifikasi terbaru. \"Sepertinya panitia dan voter sudah memihak incumbent semua,\" duganya. Sementara itu, Ketua Komite Pemilihan (KP) KLB PSSI Kota Cirebon, Didi Sunardi mengatakan, tudingan Yainuri tidak jelas. Soal persyaratan, menurut Didi, memang sudah lazim dan yang terpenting sesuai statuta. \"KLB saja belum kok, ini sudah main tuding-tuding,\" katanya. Didi menjelaskan, sebagai KP tidak memiliki kapasitas untuk melakukan hal-hal yang dituduhkan Yainuri. Soal voter, lanjut dia, merupakan wewenang PSSI Kota Cirebon sendiri yang telah melakukan verifikasi terhadap PS sebagai anggota aktif PSSI. \"Kami hanya bertugas sebagai Komite Pemilihan,\" ucapnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: