STAI Cirebon Sangat Layak Jadi Institut, Ini Alasannya

STAI Cirebon Sangat Layak Jadi Institut, Ini Alasannya

CIREBON-Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon (STAIC) sudah sangat layak berubah bentuk menjadi institut. Sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang dimiliki STAIC sudah memenuhi syarat. Hal itu disebutkan Prof Dr Mahmud MSi, Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) wilayah II Jawa Barat dan Banten di sela sambutannya dalam acara wisuda sarjana ke-26 dan program peningkatan mutu guru DTA yang ke-5 STAI Cirebon, Kamis (27/12) lalu. “Kita dorong dan kita doakan bersama-sama agar STAIC berubah menjadi institut sesegera mungkin. Bila melihat SDM dan infrastruktur yang dimiliki, STAIC sudah sangat memenuhi syarat untuk berubah menjadi institut,” terangnya. Selain itu, Mahmud mengatakan, STAIC merupakan sekolah tinggi agama Islam terbaik se-Jawa Barat & Banten. “Para bapak-ibu patut berbangga menyekolahkan putra-putrinya di STAIC. Karena STAIC merupakan sekolah tinggi terbaik se-Jawa Barat dan Banten,” lanjut pria yang kini menjabat rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, itu. Dikatakan Mahmud, perubahan merupakan sebuah keniscayaan, agar tidak tertinggal. “Bila tidak berubah, STAIC akan tertinggal, ditinggalkan yang lain, ditinggalkan zaman. Ibarat kecebong, bila tidak bermetamorfosis, ia akan mati saat airnya habis,” tegasnya. Lebih lanjut, dikatakan Mahmud, perubahan tidak diraih dengan mudah, tapi harus dengan susah payah. “Sebagaimana kata Imam Asy-Syafi’i: biqadril kaddi tuktasabul ma’ali, waman thalabal ula sahirallayali (Keluhuran diraih dengan kerja keras. Siapa yang ingin meraih puncak, dia akan begadang),” pesannya. Sementara itu, kepada para wisudawan Mahmud berpesan agar tidak perlu risau dan takut menjadi pengangguran. Karena menurutnya, sarjana agama tidak mungkin menjadi pengangguran. “Asalkan mau kreatif dan berperan aktif di tengah masyarakat. Dokter gigi yang wilayah kerjanya sesempit itu saja bisa laku dan sukses. Apalagi sarjana agama,” tegasnya. Pada wisuda kali ini, Ketua STAIC Ahmad Dahlan, mengukuhkan sebanyak 222 wisudawan. Mereka terdiri dari 168 Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Agama Islam dan 19 Sarjana Hukum dari Prodi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah. “Selebihnya, sebanyak 35 wisudawan dari program beasiswa satu tahun peningkatan mutu guru DTA,” sebut Ahmad Dahlan. (hsn/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: