Lima Tahun Dibiarkan Rusak

Lima Tahun Dibiarkan Rusak

Railing Dicuri, Sudah Sering Memakan Korban KEJAKSAN – Sisi kanan dan kiri salah satu jembatan di Jalan Kartini tidak memiliki penghalang. Tidak sedikit pengendara motor dan kendaraan lainnya masuk ke sungai yang berada tepat di bawahnya. Sayangnya, sudah lima tahun jembatan itu dibiarkan rusak dan memakan korban. Masyarakat di sekitar Sungai Sigujeg, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, dibuat kewalahan menjaga dan mengawasi jembatan yang tidak berpenghalang itu. Pasalnya, letak Jembatan Sigujeg berada tepat di jalan protokol padat. “Jalan kartini selalu ramai. Tidak sedikit yang terjatuh ke dalam sungai karena tidak berpenghalang,” ujar Misbah Munir (48), pedagang kaki lima yang mangkal di sekitar lokasi. Tak ayal, lalu lalang kendaraan menjadi penghalang satu dengan lainnya. Tidak sedikit pengendara yang masuk ke jurang karena berbagai sebab. Salah satunya, padatnya arus lalu lintas di Jalan Kartini. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Imas Maskanah ST MM mengatakan, pihaknya sudah mengakomodasi kepentingan warga sekitar dan pengendara jalan. Tahun ini, pihaknya telah melakukan lelang perbaikan jembatan Sungai Sigujeg tersebut. “Kami banyak mendengar informasi akan kejadian akibat jembatan tanpa penghalang. Ini sudah menjadi tugas dan kewajiban DPUPESM,” terangnya, kepada Radar, di lokasi, Sabtu (30/3). Dikatakan, sejak lima tahun lalu jembatan itu tidak pernah diperbaiki. Bahkan, kondisi jembatan sudah sangat memprihatinkan dengan tidak adanya railing atau pegangan jembatan. “Sisi kanan kiri railing-nya habis. Pasti ada yang mencuri,” ucapnya, dengan nada yakin. Tanpa pikir panjang, setelah lelang selesai, pada hari libur sekalipun, Imas dan tim mewajibkan kontraktor untuk segera mengerjakan perbaikan Jembatan Sigujeg itu. Sudah lama, diakuinya jembatan itu tersebut sangat membahayakan pengendara dan masyarakat. Kontraktor perbaikan jembatan Sigujeg, H Anang menjelaskan, dia memenangkan tender lelang seharga Rp30 juta. Nilai tersebut, untuk perbaikan sisi kanan dan kiri Jembatan Sigujeg. Anang menyebut proyek yang dikerjakannya bukan perbaikan, melainkan pembuatan baru. Pasalnya, sisi kanan dan kiri jembatan hampir 100 persen tidak ada railing atau besi pembatas. “Ini sama saja saya membuat jembatan baru,” katanya. Anang yang juga ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Kota Cirebon itu, berharap dapat mempercepat pekerjaan, karena jembatan tersebut dianggap membahayakan masyarakat. Tanpa ada railing jembatan, masyarakat akan selalu dihinggapi rasa khawatir akan keselamatannya. Anang mengaku, akan menggarap pengerjaan perbaikan Jembatan Sigujeg meski hari libur. “Kita ingin cepet selesai. Kasihan masyarakat terancam terus keselamatannya,” ucap Anang. Perbaikan yang dilakukan dengan memberi sloop di bawah jembatan, pipa besi medium diameter 3 inchi, tiga pipa dengan satu batang panjang enam meter, kemudian dicat. “Jembatan akan kembali utuh, kokoh dan baru,” ujarnya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: