Bhinneka Perkenalkan Bus Pariwisata Terbuka

Bhinneka Perkenalkan Bus Pariwisata Terbuka

CIREBON - Bertepatan dengan liburan akhir tahun, Bhinneka Sangkuriang mengenalkan bus pariwisata di Kota Cirebon. Kemarin (29/12), sebanyak dua armada bus pariwisata yang dinamai rebon ini di-launching. Bukan hanya sekadar bus, namun bus didesain dengan unik yakni dengan konsep bus pariwisata terbuka dan lebih eksklusif dengan bentuk menyerupai perahu. Kepala Divisi Pariwisata Bhinneka Sangkuriang, Dadang Henandar menuturkan, bus pariwisata ini merupakan program yang telah lama dikerjakannya. Meski begitu, bus ini belum bisa beroperasional. Pasalnya, perizinan masih sedang dalam proses paralel melalui pemerintah provinsi. Saat ini, kata Dadang, baru izin pariwisata yang dikantonginya. “Sekarang kami hanya memperkenalkan saja, mulai beroperasional dua atau tiga bulan mendatang menunggu perizinan selesai,” tuturnya kepada sejumlah awak media. Dikatakan Dadang, sistem penggunaannya adalah dengan sewa. “Untuk rebon berwarna hijau sendiri didesain sebagai bus pariwisata terbuka yang lebih diperuntukkan bagi pariwisata sekolah. Kapasitasnya untuk 29 penumpang,” ungkapnya. Sedangkan bus rebon berwarna merah yang menyerupai perahu, lanjutnya, didesain lebih eksklusif dengan kursi sofa di dalam yang dapat menampung 24 hingga 25 penumpang dilengkapi dengan stopkontak, AC, dan area smooking. “Dengan sistem sewa, kami juga menawarkan rute yang bisa dilalui yakni di antaranya beberapa pusat pariwisata. Namun untuk rute kembali lagi sesuai yang diinginkan penyewa,” ungkapnya sambil mengatakan bus bisa disewa mulai dari harga Rp 1,8 juta. Pihaknya berharap, bus rebon bisa menjadi salah satu pilihan transportasi masyarakat luar kota atau dalam kota untuk berekreasi. Lebih lanjut, dikatakan Dadang, keberadaan bus rebon sebagai bus pariwistaa khsus city tour tak akan berbenturan dengan transportasi serupa. “Rute kami beda, jika Citros yang sedang dipersiapakan pemerintah menggunakan trayek untuk masyarakat reguler, kami sistemnya sewa khusus,” tukasnya. Sementara itu, Ketua Organda Kota Cirebon, Karsono mengungkapkan, uji kelaikan dan perizinan dari bus rebon haruslah dikantongi terlebih dahulu sebelum beroperasional. Mantan anggota DPRD Kota Cirebon ini berharap, koordinasi dengan pemerintah dilakukan dan penentuan rute bisa ditetapkan agar tak berbenturan dengan moda transportasi sejenis. “Seperti membuat rute Citros kami sudah memikirkan dampak yang ada agar tak berbenturan dengan angkot. Itu pun harus diterapkan oleh bus ini,” ungkapnya. Karsono juga menyarankan agar koordinasi dengan pemerintah dan SKPD terkait akan trayek yang dilaluinya. “Koordinasi dan legalitas dari bus nya terlebih dahulu harus jadi prioritas, karena masyarakat juga harus menikmati transportasi yang legal,” tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: