Galian Belum Beres, Saluran Jl Evakuasi Meluap, Drainase Belum Optimal
CIREBON-Hujan deras melanda Kota Cirebon dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut rupanya langsung berdampak pada Jalan Evakuasi. Sejumlah titik terdapat genangan. Yang terparah di tikungan menuju Jl Sekar Kemuning. Di area ini selalu terjadi limpasan air karena saluran meluap. Meski diakui warga setempat, kondisinya lebih baik setelah ada perbaikan drainase. “Biasanya (air) sampai betis. Sekarang agak berkurang,” ujar warga setempat, Yanto (50) kepada Radar Cirebon, Selasa (1/1). Yang disayangkan ialah tak kunjung tuntasnya pengerjaan saluran di sepanjang ruas jalan tersebut. Di beberapa titik galian masih terbuka dan culvert box belum terpasang. Yanto berharap, bila saluran sudah tuntas, banjir di area tersebut bisa benar-benar tertanggulangi. \"Semoga cepat diselesaikan. Soalnya ini sudah empat bulanan nggak kelar-kelar,” tuturnya. Hal senada juga dikatakan warga Jl Sekarkemuning, Hamzah (47). Sejak adanya galian saluran air di tikungan Jalan Evakuasi menuju Sekar Kemuning, luapan air dari saluran berkurang. Meski begitu ia juga mengharapkan agar pengerjaan proyek tersebut segera diselesaikan. \"Akses jalan kalau ada pengerjaan kaya gini lumayan terganggu apalagi kalau sudah banjir. Bekas galiannya masih ada di jalan soalnya,\" paparnya. Ia memprediksi bila pengerjaan galian saluran air ditangani dengan bijak dan serius, proyek ini cepat selesai. Sehingga memasuki musim hujan seperti ini, drainase sudah siap menghadapi banjir yang seringkali terjadi di kawasan itu. \"Kalau sudah selesai kerjaannya mungkin ya makin bagus. Di sini yang kerja jarang ada. Pernah waktu itu ada semingguan nggak ada yang kerja sama sekali,\" tambahnya. Seperti diketahui, progres pekerjaan peningkatan jalan dan trotoar di Jalan Evakuasi belum diketahui secara persis. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) menutup rapat informasi soal ini. Namun, secara kasat mata terlihat galian masih terbuka di sekitar RS Medimas sampai simpang tiga Jl Sekar Kemuning. Saat inspeksi mendadak, Jumat (28/12) Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Agung Supirno menyoroti lambatnya pekerjaan kontraktor. Padahal mereka sudah diberi “bonus” tambahan waktu sampai 50 hari. “Ini sih masih seperti bulan kemarin,” ucapnya kepada Radar Cirebon. Ia sudah mendengar adanya tambahan waktu yang diberikan Bidang Bina Marga DPUPR. Tapi lagi-lagi tidak ada tembusan maupun informasi resmi. Termasuk apa saja yang menjadi pertimbangan dari pemilik pekerjaan, sehingga memberikan tambahan waktu. “Saya belum dapat tembusan,” ucap politisi Partai Golkar tesebut. Dalam beberapa hari terakhir, wartawan koran ini mencoba terus menghubungi Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Hanry David. Terutama meminta konfirmasi terkait progres pekerjaan di lapangan. Juga apa saja yang menjadi pertimbangan untuk diberikan tambahan waktu. Hanry, tak merespons permintaan konfirmasi tersebut. Demikian pula dengan Andi Algumari perwakilan kontraktor yang mengerjakan proyek ini. (myg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: