Penerimaan APBN Naik, Pemerintah Tetap Gali Lubang Tutup Lubang
Pemerintah masih menutup utang negara dengan mengutang kembali. Hal ini terlihat dari capaian keseimbangan primer pada tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) 2018 yang masih negatif. Baca: Menkeu Sri Mulyani: Belanja Subsidi Pemerintah Lebih Tinggi di APBN 2018 Data Kementerian Keuangan tercatat, keseimbangan primer negatif Rp 1,8 triliun. Keseimbangan primer adalah jumlah penerimaan negara dikurangin belanja yang tidak termasuk bunga utang. Jika negatif, maka pemerintah masih menambal utang dengan mengutang kembali. Sedangkan jika positif, pemerintah bisa menambal beban utang dengan penerimaan negara. \"Keseimbangan primer tahun ini hampir mendekati 0. Bahkan tanggal 31 mencapai positif 4. Tapi kita itung lagi turun di Rp 1,8 triliun,\" ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/1/2019). Meski begitu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menyebut, keseimbangan primer tahun 2018 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 keseimbangan primer mencapai Rp 124,4 triliun. \"Padahal tahun ini harusnya primary balance Rp 87,3 triliun. Realisaisinya Rp 1,8 triliun. Jadi dibanding tahun lalu perbaikan primary balance sangat signifikan yaitu dari Rp 124,4 triliun jadi Rp 1,8 triliun,\" jelas dia. Sementara, tambah Sri Mulyani, pemerintah juga berhasil menurunkan defisit APBN pada 2018. Tercatat, Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen dari Produk Domestik Bruto. \"Dari sisi defisit, angka defisit 1,76 persen itu angka defisit yang terkecil yang pernah dibukukan dibanding 2012-sekarang. Jadi kita adalah angka defisit terkecil sejak 2011. Tahun 2011 1,14 persen dan kita di 1,76 persen. Poinnya kita memiliki defisit makin mengecil dan kita jaga itu,\" pungkas dia. Untuk diketahui, penerimaan negara pada tahun 2018 mencapai Rp 1.942,3 triliun, sedangkan belanja pada 2018 sebesar Rp 2.202,2 triliun. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: