Kesambi Ditutup, TPS Bima Direlokasi, DLH akan Uji Coba TPS Mobile di Empat RW

Kesambi Ditutup, TPS Bima Direlokasi, DLH akan Uji Coba TPS Mobile di Empat RW

CIREBON-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon berencana memindahkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Stadion Bima. Relokasi tersebut direncanakan setelah penutupan TPS Kesambi rampung. Kepala DLH Drs H RM Abdullah Syukur MSi mengatakan, rencana relokasi merupakan upaya penyesuaian situasi di sekitar TPS. Saat ini, ada lembaga pendidikan, pertokoan dan permukiman yang lokasinya terlalu dekat dengan penampungan sampah. “TPS yang ada masih berpegang pada peraturan penataan tahun 1996. Waktu itu masih belum banyak permukiman seperti sekarang,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Upaya penataan dilakukan mengingat masalah persampahan kian genting akhir–akhir ini. Dari DLH, 21 TPS yang ada di Kota Cirebon, sembilan diantaranya rawan dan bermasalah. Warga di sekitarnya, juga pengguna jalan sering menyampaikan keluhan. Seperti sampah yang menumpuk, menimbulkan bau, dan lain-lain. Dengan penataan, termasuk penutupan yang dilakukan, Syukur berharap, ini dapat menanggulangi masalah persampahan di dalam kota. Disinggung terkait progres penutupan TPS Kesambi, Syukur mengaku dalam waktu dekat akan melakukan uji coba TPS Mobile. Dari pengujian diharapkan dapat melihat kesiapan warga bila program tersebut benar-benar dilaksanakan. “Kan harus dicoba dulu. Nggak mungkin program tiba tiba langsung berjalan. Programnya bagus apa tidak kan nanti dilihat tanggapan dari warga, dari ketua RW,” katanya. Dalam rencana yang telah dibuat, tiap RW nantinya ditentukan satu titik untuk truk berhenti. Di titik tersebut warga bisa langsung membuang sampahnya ke dalam truk. Tidak perlu jauh-jauh lagi ke TPSS. Kemudian waktu pengangkutan juga akan ditentukan. Sehingga warga perlu menyesuaikan waktu untuk pembuangan sampah. Dalam ujicoba, DLH akan melakukan simulasi di empat RW di Kelurahan Kesambi dengan menerjunkan sebuah dump truck sampah. Rencana penutupan TPS Jl Kesambi Raya, tidak dipersoalkan warga setempat. Mereka justru menyambut baik, lantaran merasakan langsung dampak lingkungan yang ditimbulkan. Lurah Kesambi, Rakhmat Sulaeman SH mengatakan, sebelum penutupan sudah dilakukan rapat koordinasi. Yang juga diikuti oleh perwakilan warga dan RW. Intinya, tidak ada yang mempersoalkan. Selama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan solusi yang jelas. “Alhamdulillah mereka siap kalaupun TPS ditutup. Tetapi solusinya harus jelas. Jangan sampai nanti ada masalah baru,” ujarnya. Berdasarkan catatan Kelurahan Kesambi, TPSS tersebut melayani penampungan sampah dari lima RW, yakni RW 01, RW 02, RW 07, RW 06 dan sebagian RW 05. TPSS Kesambi memiliki peranan yang cukup vital, karena di sekitarnya terdapat kawasan permukiman yang cukup padat. Rakhmat menyadari, TPSS Jl Kesambi Raya seringkali jadi sorotan. Masyarakat khususnya para pengendara yang melintas di Jl Kesambi sering mengeluh dan merasa tidak nyaman dengan keberadaan TPSS.  “Jadi sebetulnya waktu disampaikan mau ditutup, warga tidak kaget. Saya juga rutin sosialisasi visi misi pemerintah kota. Termasuk soal sampah. Jadi warga cukup mengerti,” katanya. (awr-mg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: