Kasus Suami Bunuh Istri di Klangenan, Diduga Ribut soal Perselingkuhan
CIREBON-Saniah (45) meregang nyawa. Di tangan suaminya sendiri Arkati (48). Rabu (9/1) sekitar pukul 18.30, keduanya cekcok. Awalnya sekadar adu mulut. Di dalam rumah mereka di Blok Karangjambe Lor, Desa Pekantingan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Ribut-ribut keduanya diduga terkait isu perselingkuhan. Arkati menuduh sang istri telah jatuh hati pada pria lain. Rabu sore (9/1) itu, Arkati disebut-sebut hendak menasihati Saniah agar kembali menata rumah tangga mereka. Agar hidup bersama dengan baik lagi. “Berawal dari cekcok kecemburuan suami terhadap istri. Saat itu si suami atau pelaku memberikan nasihat, tapi istrinya atau korban melawan. Keduanya akhirnya terlibat adu fisik. Saling serang,” ujar Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto yang dijumpai di lokasi kejadian. Arkati yang sudah marah besar, mendaratkan batu ke kepala istrinya. Seketika Saniah ambruk. Tak cukup di situ, Arkati menyayatkan pisau silet ke wajah Saniah dan bagian tubuh lainnya. Arkati juga mencoba bunuh diri. Silet yang ia bawa, disayatkan ke pergelangan tangan dan anggota tubuh lainnya. Seketika pasutri itu berlumuran darah. Keduanya jatuh di lantai. Foto keduanya yang tampak mandi darah itu sempat beredar luas melalui berbagai grup WhatsApp (WA) Rabu malam. “Setelah korban meninggal, pelaku melakukan aksi bunuh diri dengan menyayatkan silet di urat nadi kedua tangannya. Pelaku ini selamat. Saat ini (tadi malam, red) dibawa ke RS Mitra Plumbon untuk perawatan medis. Sedangkan jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan otopsi,” jelas kapolres. Arkati dan Saniah yang berlumuran darah diketahui pertama kali oleh anak bungsu mereka. Saat masuk rumah, sang anak melihat orang tuanya penuh dengan darah. Seketika berteriak. Tetangga pun berdatangan. “Saya lagi nonton TV, dengar ada teriakan. Saya keluar juga sudah banyak orang. Saya gak berani masuk takut darah,” ujar Warsina (53), tetangga yang rumahnya di depan rumah Arkati dan Saniah. Sementara itu, Yadi Gunawan (44), tetangga sekaligus teman dekat Arkati, mengaku sering mendengar curhat Arkati. Pelaku yang sudah mempunyai 3 anak dengan korban, sering berantem lantaran Saniah diduga punya hubungan dengan pria lain. Keduanya juga ternyata tinggal berjauhan. Pelaku sehari-hari berjualan mainan di Desa Pekantingan, sedangkan istrinya bertahun-tahun menjadi pembantu rumah tangga di Cilegon. “Arkati sering curhat. Ya soal rumah tangga mereka. Di sini juga sudah pada tahu. Saniah sering sesumbar ke tetangga pengen cerai. Sebenarnya suaminya ingin mempertahankan rumah tangga mereka, demi anak-anak mereka. Gak tahunya malah kejadian seperti ini,” kata Yadi. (cep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: