Ada Villa

Ada Villa

1 Barcelona v S Gijon 0 BARCELONA- Tak ada Lionel Messi, David Villa mencuri perhatian publik Nou Camp. Penyerang timnas Spanyol itu mencetak gol semata wayang Barcelona ketika menjamu Sporting Gijon dini hari kemarin. Gol di menit ke-49 itu membawa El Barca -sebutan Barcelona- naik ke peringkat ketiga klasemen sementara, atau hanya terpaut satu poin di bawah rival utamanya Real Madrid yang memuncaki klasemen dengan 10 poin. Meski tampil di kandang, beban laga ini sangat berat bagi penggawa Barca. Mereka punya kewajiban menghapus memori buruk dipecundangi tim promosi Hercules 0-2 di jornada kedua lalu (12/9). Sudah begitu, mereka harus tampil tanpa Messi yang menderita cedera engkel. “Sudah pasti, kami merasa kehilangan Messi. Tapi Barcelona punya skuad yang hebat, dan kami bisa menang tanpa dia,” kata Villa, sebagaimana dilansir AFP. “Laga ini sangat berat. Bukan hanya secara mental, tapi faktanya mereka (penggawa Sporting, red) sukses me-marking Xavi dan (Andres) Iniesta di babak pertama. Kami gagal mengeluarkan permainan asli kami,” beber penyerang 28 tahun itu. Menjadi pahlawan Barca ketika menjamu Sporting juga mempunyai arti lebih buat Villa. Sebab, di klub berjuluk Rojiblancos itulah Villa pertama kali mengawali karir sebagai pemain profesional. “Melawan Sporting selalu terasa membanggakan, karena itu berarti Sporting berlaga di Liga Primera. Sporting adalah tim tempat saya bisa mencetak gol terus menerus,” terang eks bomber Valencia itu. Meski lega bisa merebut tiga angka di kandang, masih ada yang mengganjal di hati pelatih Barca Josep Guardiola. Penyebabnya, apa lagi kalau bukan skor yang begitu mepet. Ketika sektor tengah yang dikuasai Xavi dan Iniesta dimatikan, dia sejatinya berharap winger Bojan Krkic dan Pedro Rodriguez mengambil alih peran sebagai penyuplai bola. Faktanya, anak buahnya tidak banyak berkutik di babak pertama. Gejala itu masih tampak di awal babak kedua. Terbukti, assist yang diterima Villa bukan berasal dari kedua winger, melainkan dari bek kanan Daniel Alves yang nekat maju menyusun serangan. Tak heran kalau Guardiola tidak puas dengan kemenangan ini. “Ini pertandingan yang bagus, tapi bukan penampilan brilian dari tim saya,” jelas Guardiola, seperti dilansir Reuters. “Hari ini, kami gagal menghadapi tim yang hanya bertahan dan tidak melakukan sesuatu untuk mengejar gol. Kami mestinya mampu memanfaatkan taktik defensif Sporting,” keluhnya. “Dari laga ini kita bisa lihat bahwa Messi tidak tergantikan. Kalau dia main, mungkin kami bisa menang 5-0 atau lebih,” kata Guardiola. “Kami kehilangan presisi dan determinasi di depan gawang lawan. Tapi kemudian Villa mencetak gol. Dia membawa banyak perubahan, namun masih tetap ada yang kurang di skuad ini,” papar entrenador 39 tahun tersebut. Pelatih yang membawa Barca menyapu enam gelar dua musim lalu itu menyatakan, faktor fisik juga menentukan hasil ini. Anak buahnya memang belum mendapat istirahat cukup setelah berjibaku melawan Atletico Madrid akhir pekan lalu (19/9). “Energi dan ketahanan mereka kurang,” cetusnya. Bertolak belakang dengan Guardiola, arsitek Sporting Manolo Preciado sangat puas dengan penampilan anak buahnya. Ketika tim sekelas Barca hanya bisa mencetak satu gol ke gawang timnya, itu sudah membuktikan bahwa sistem pertahanan yang dibangunnya efektif. “Kami bisa menjaga penampilan tetap hidup, dari awal sampai akhir. Ada satu hal yang kami lakukan dengan sempurna, yakni bertahan,? jelas Preciado kepada Goal. “Memang kami tidak banyak menyerang. Tapi melawan tim sebesar Barcelona, harus ada prioritas. Performa kami sudah bagus, sayang masih kalah,” tambahnya. (na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: