Dinkes Gagal Capai Target Program, Baru Terealisasi Lima,Tujuh Indikator Meleset
CIREBON-Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mengevaluasi seluruh kegiatan selama tahun 2018. Dari 12 indikator standar pelayanan minimal, hanya lima yang terealisasi. Sisanya sebanyak tujuh indikator, gagal mencapai terget. Lima indikator pelayanan kesehatan itu adalah pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan balita, pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat, dan pelayanan kesehatan TB. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Hj Enny Suhaeni SKM MKes mengatakan, tujuh pelayanan kesehatan yang belum tercapai adalah pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Itu disebabkan ada warga yang melahirkan di desa A, kemudian pindah ke rumah mertua. Akhirnya, lolos kontrol bidan desa. Kemudian, kematian bayi jumlahnya 142, dan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar anak sekolah. \"Sekolah itu masuk di bulan Juli, Agustus, sementara penjaringan yang dilakukan Dinkes masuk pada September. Di sini, kita juga tidak tahu, apakah rentang waktu itu ada yang mengundurkan diri atau pindah sekolah,\" terangnya. Selain itu, pelayanan kesehatan pada usia lanjut juga belum tercapai. Termasuk dari 424 desa, belum semuanya mempunyai pos pembinaan terpadu (bindu) penyakit tidak menular (PTM). Minimal, satu pos bindu itu lima orang kader. Kemudian, pelayanan kesehatan DM dan hipertensi masih rendah. \"Kita ini masih fokus di puskemas dan belum menjaring ke pelayanan dokter praktik mandiri. Belum dapat data dari rumah sakit, klinik. Sementara ini, kita masih menghitung data dari puskemas,\" imbuhnya. Berikutnya, sambung Enny, pelayanan HIV/AIDS yang belum menyeluruh di 60 puskesmas. Sementara ini, baru 29 puskemas yang melayani penderita HIV. \"Kenapa belum menyeluruh, karena SDM yang terlatih sedikit. Tapi, kita targetkan di tahun 2019 ini, semua puskesmas dapat melayani penderita HIV,\" katanya. Dia menjelaskan, meski baru lima indikator pelayanan kesehatan yang tercapai, evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama Penjabat Bupati Cirebon sebagai acuan di tahun 2019 dalam meningkatkan pelayanan. \"Sebanyak 12 indikator itu di tahun 2019 tetap muncul sebagai barometer. Sejauh mana peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Cirebon, termasuk penilaian kinerja kepala dinas dan bupati,\" tandasnya. Sementara itu, Penjabat Bupati Cirebon Dr Ir H Dicky Saromi MSc menambahkan, tujuh indikator yang belum tercapai itu hanya 80 persen. Menurutnya, untuk menyelesaikan semua indikator itu, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja, melainkan semua dinas lainnya. \"Paradigama harus diubah. Tapi, intinya 12 indikator itu akan menjadi penilaian kepala dinas dan bupati. Yang belum tercapai, dievaluasi dan didiskusikan bersama,\" singkatnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: