LAZ Menjamur, Kemiskinan Tetap Tinggi

LAZ Menjamur, Kemiskinan Tetap Tinggi

BIMA - Fenomena menjamurnya lembaga zakat di Kota Cirebon, menjadi persoalan hangat. Namun yang menjadi persoalan umat kali ini, semakin banyak lembaga zakat, ternyata tidak menurunkan angka kemiskinan. Satu contoh adalah badan amil zakat milik pemerintah bernama Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Cirebon, setidaknya tahun 2010 tercatat penerimaan total Rp1.631.299.979 sedangkan 2009 hanya Rp1.407.119.491, ada kenaikan penerimaan sebesar 30 persen. Sebagaimana kemiskinan, pengangguran merupakan masalah serius yang belum terpecahkan hingga saat ini. Dewan Pengawas Syariah Laziswa, Syaeful Badar MA mengemukakan, fenomena menjamurnya lembaga zakat, tidak akan bisa menekan angka kemiskinan, jika lembaga zakat hanya bisa menyalurkan pada malam Lebaran saja, tetapi tidak disertai dengan terobosan program. “Kita harus menanamkan sifat dan sikap kepada semua, bahwa menerima zakat itu harus malu. Dan terpenting, lembaga zakat harus memiliki terobosan program dengan prinsip memberi kail, bukan ikan,” kata dia, kemarin (23/9). General Manager At-Taqwa itu membeberkan, setidaknya tahun 2010 ini, Laziswa tiap tahun menyalurkan 1.500 paket sembako, tiap tahun itu pula, warga miskin masih tetap antre di At-Taqwa untuk mendapatkan paket sembako dan uang tunai. Untuk itu, lanjutnya, hendaknya lembaga amil zakat (LAZ) di Kota Cirebon, memiliki visi yang sama, yakni bisa memiliki wilayah binaan masing-masing, dan setiap 6 bulan sekali, angka kemiskinan kembali didata. “Jadi, selain memberikan bantuan dana, LAZ juga harus membina dan mendampingi,” ucapnya. Mustahiq (orang yang berhak menerima zakat, red), sambungnya, ada 8 golongan orang, di antaranya fakir miskin, anak yatim, mualaf, anak terlantar dan sebagainya. “Warga miskin tidak cukup diberi beras 2.5 kilogram dan uang Rp15 ribu lalu selesai masalah. Pasti mereka akan kembali kekurangan. Solusinya, warga miskin dibina dan didampingi untuk berwirausaha,” papar dia. Kasi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Kota Cirebon, H Husni Thamrin SH mengklaim telah menekan angka kemiskinan dengan program unggulan, seperti penerimaan tidak 100 persen disalurkan, ada yang sengaja dialokasikan untuk program unggulan lewat perekonomian. “BAZ akan mencoba melakukan renovasi dan melakukan program unggulan untuk mengentaskan kemiskinan lewat pemberian bantuan modal kepada usaha kecil,” kata dia, ditemui di kantornya. Dirinya mengatakan, untuk  total penerimaan tahun 2010 sebesar Rp1.631.299.979, yang disalurkan pada malam Lebaran 2010 Rp1.008.139.278, dan selisihnya adalah menjadi program unggulan. “Tahun ini saja, kami mengalami peningkatan 30 persen dari tahun sebelumnya. Dengan penerimaan 2009 sebesar Rp1.407.119.491, semoga lembaga zakat di Kota Cirebon bisa bersinergi mengentaskan kemiskinan lewat program unggulan masing-masing,” tukasnya. (ung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: