Pemkot Menggantung Ekspektasi kepada C-Fest

Pemkot Menggantung Ekspektasi kepada C-Fest

CIREBON–Pemerintah Kota Cirebon memiliki ekspektasi besar dengan Cirebon Festival (C-Fest). Helatan itu diharapkan jadi tonggak kebangkitan pariwisata Kota Cirebon. Seiring telah ditetapkannya target 2 juta kunjungan wisatawan.  Dalam helatan tersebut, ratusan agen perjalanan akan diundang. Yang diharapkan dapat memberi imbal balik. Juga sebagai promosi potensi seni dan budaya Kota Cirebon. Wakil Wali Kota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, sepanjang kegiatan akan diwarnai dengan berbagai pertunjukan meriah dari pegiat seni dan budaya di Kota Cirebon. “Kami menampung aspirasi dari seniman dan budayawan yang akan tampil pada event C-Fest nanti,” kata Eti, belum lama ini. Eti memaparkan event ini non-budget. Tidak menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Di luar helatan ini, pemkot juga telah menggelontorkan anggaran sektor pariwisata Rp1,8 miliar. Yang diharapkan dapat turut mendukung pengembangan pariwisata dengan beragam helatan acara. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Iing Daiman SIP MSi yang juga ketua pelaksana kegiatan menjelaskan, sedikitnya ada tiga agenda besar C-Fest. Mulai dari travel mart, table top bersama travel agent, Sound of Sunyaragi dan Cirebon Expose. Para agen perjalanan dari Jawa dan Sumatera akan dijamu oleh pimpinan daerah. Mereka juga akan disuguhi berbagai atraksi seni dan budaya. Di helatan itu juga dipertemukan pembeli dan penjual jasa pariwisata. Dengan kehadiran agen perjalanan ini, diharapkan mereka dapat membuat rancangan perjalanan wisata ke Kota Cirebon. Di lain pihak, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki berharap di tengah helatan C-Fest, pemkot khususnya Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) mengoptimalkan Aplikasi Cirebon Wistakon. Aplikasi ini masih perlu konten yang banyak dan dipromosikan. Pria yang akrab disapa Kiki tersebut mengungkapkan sejak dua tahun lalu, aplikasi panduan wisata itu belum memberikan dampak apapun. Pasalnya belum terlalu banyak masyarakt khususnya masyarakat luar yang mengetahui infomasi. “Bahkan aplikasi ini nampaknya kurang dipromosikan, kurang viral,” ujarnya. Dari kontennya, Cirebon Wistakon kurang informatif. Di dalamnya pun masih banyak menu kosong. Ia berharap DKOKP sebagai dinas yang bertanggung jawab dalam sektor pariwisata bisa lebih aktif untuk menginformasikan. Sehingga aplikasi ini bisa diviralkan dan bisa memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan wistawan luar. “Kami PHRI turutmendorong dan mendukung DKOKP, kami berharap semua informasi bisa diwadahi di aplikasi ini,” jelasnya. Ia juga menambhakan setelah launching calendar of event, diharapkan masyarakat bisa diarahkan untuk mendapatkan informasi tersebut melalui aplikasi Cirebon Wistakon. Sehingga aplikasi ini bisa lebih dikenal oleh wisatawan.  (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: