Musim Baratan, Nelayan Tetap Melaut

Musim Baratan, Nelayan Tetap Melaut

INDRAMAYU - Sejumlah nelayan tradisional di wilayah pesisir pantura Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, curi-curi kesempatan melaut. Saat cuaca cerah, mereka kembali mencari ikan demi kebutuhan hidup keluarga tetap terpenuhi. “Alhamdulillah, dua hari ini cuaca cerah, bisa kembali melaut,” ucap Sobirin, nelayan di Desa Bugel kepada Radar Cirebon, Selasa (5/2). Walau diakuinya, melaut di tengah musim baratan bukan berarti bebas risiko. Seringnya, rawan pulang dengan tanpa hampa. Belum lagi cuaca di tengah laut yang kerap berubah tanpa diduga, sehingga berisiko mengancam keselamatan jiwa. Kondisi makin sulit, ketika area tangkapan ikan nelayan kecil makin terkikis menyusul adanya proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang. Padahal sebelum ada proyek, lokasi itu merupakan area favorit para nelayan kecil dari pesisir pantura Desa Sukahaji, Bugel, Kecamatan Patrol maupun dari Desa Ujunggebang, Kecamatan Sukra. “Dulu meski musim baratan, kita bisa tetap cari ikan di sana. Lokasinya persis di teluk, jadi angin tidak terlalu membahayakan. Sekarang sudah gak bisa, banyak kapal-kapal besar,” keluhnya. Ketua TPI Sukahaji, HM Thamrin membenarkan nelayan di desanya mulai kembali melaut meskipun hasil tangkapan belum optimal. Biasanya, mereka baru akan bisa melaut secara normal saat musim timuran tiba sekitar Maret mendatang. Selama datangnya musim baratan yang berlangsung sejak November 2018 lalu, ekonomi keluarga nelayan di desanya terjepit. Mayoritas nelayan terpaksa menganggur karena ombak di laut sangat besar. Untungnya, di tengah musim paceklik ratusan nelayan di Kecamatan Patrol dan Sukra mendapat bantuan paket sembako dari anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Daniel Mutaqien Syafiuddin. “Kami merasa bersyukur menerima bantuan dari Kang Daniel. Paling tidak beban ekonomi nelayan kami bisa sedikit ringan menghadapi musim paceklik ikan tahun ini,” ucapnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: