Muaythai Kota Cirebon Raih 3 Emas dan 2 Perak Fight Like A Champ

Muaythai Kota Cirebon Raih 3 Emas dan 2 Perak Fight Like A Champ

CIREBON–Muaythai Indonesia (MI) Kota Cirebon sukses besar dalam kejuaraan terbuka di Kabupaten Bandung. Turun dengan kekuatan lima petarung, kontingen Kota Udang berhasil membawa pulang 3 emas dan 2 perak dari event bertajuk Fight Like A Champ tersebut. Event ini berlangsung di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung dan baru berakhir pada Rabu malam (13/2). MI menurunkan empat petarung pemula pada perhelatan ini. Hanya satu petarung yang merupakan bagian dari tim Porda Jabar XIII/2018, yaitu Andika Restu Pangestika. Andika yang turun di kelas 67 kg putri sukses menyumbangkan medali emas. Hasil yang lebih baik dari Porda 2018 di Kabupaten Bogor saat Andika harus puas dengan perolehan medali perak. Emas berikutnya disumbangkan dua petarung pemula kategori putra. Mereka adalah, Edwin Dedrik (kelas 32 kg) dan Zinadene Zidane (kelas 43 kg). Sementara perak diraih oleh Putri Sylvana (56 kg putri) dan Meisya Pradita (48 kg putri). “Awal yang baik di tahun 2019. Ini kejuaraan perdana kita tahun ini. Dan, anak-anak sudah berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ujar Ketua Umum MI Kota Cirebon Raffo Latupeirissa. Raffo lebih bangga lagi. Sebab, prestasi yang diraih kontingen MI Kota Cirebon di Soreang menjadi lebih sempurna dengan dinobatkannya Edwin Dedrik sebagai petarung terbaik kategori junior putra. Edwin baru berusia 10 tahun. Menurut Raffo, gaya dan teknik bertarungnya mendapat nilai sempurna. “Bakat Edwin langka. Tekniknya sudah seperti petarung senior,” kata dia. Raffo berharap, prestasi yang diraih di Soreang tidak membuat atletnya cepat puas. Setelah berjibaku dalam kejuaraan itu, tak ada jatah libur panjang bagi para petarung. MI langsung bersiap menghadapi kejuaraan berikutnya. Ada kejuaraan lain yang akan digelar di Kota Sukabumi, bulan depan. Kemungkinan, MI akan menurunkan lebih banyak atletnya di kejuaraan tersebut. Menurut Raffo, pihaknya akan terus menjaga momentum agar para atlet tetap panas dengan suasana yang kompetitif. “Kami harap bisa mengikuti seluruh kejuaraan yang digelar di Jawa Barat. Itu bagus untuk jam terbang anak-anak, khususnya para atlet pemula,” terangnya. Meski Porda 2018 baru beberapa bulan usai, Raffo sudah menatap jauh ke Porda berikutnya yang masih berjarak kurang lebih empat tahun ke depan. “Target saya jelas di Porda 2022. Anak-anak ini harus sudah siap menghadapi persaingan yang lebih berat,” tutupnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: