Pidato Rizieq Shihab di Malam Munajat 212: Penegakan Hukum Suka-suka
Reporter:
Dian Arief Setiawan|
Editor:
Dian Arief Setiawan|
Jumat 22-02-2019,07:35 WIB
Dalam acara Munajat 212 pada Kamis (21/2/2019) malam, suara Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq didengungkan di hadapan para peserta melalui sambungan telepon, langsung dari Arab Saudi.
Dalam pernyataannya, Rizieq menyampaikan bahwa rezim saat ini tak adil dalam bertindak. Salah satu contoh ketidakadilan adalah sikap penegak hukum yang hanya memproses pendukung calon pemimpin tertentu.
\"Saat seorang gubernur mengacung jari dua[...] mendukung calon pemimpin hasil ijtima ulama, langsung dipanggil, disidang, dan diperiksa,\" ucap Rizieq.
Menurut Rizieq perlakuan rezim berbeda terhadap kepala daerah yang memberikan dukungan kepada penguasa yang tidak dipilih melalui hasil Ijtima Ulama.\"Saat puluhan gubernur, bupati, wali kota acungkan jari 1 dukung penguasa, mereka semua bungkam seribu bahasa. Kezaliman tampak sangat kasat mata,\" katanya lagi tanpa merujuk siapapun.
Rizieq juga mempertanyakan bahwa apa yang dilakukan rezim sekarang sebagai penegakan hukum suka-suka. Oleh sebab itu, dalam Munajat 212 kali ini, dia memohon restu dari Yang Maha Kuasa untuk menumbangkan rezim tersebut.
\"Kami siap tumbangkan rezim durjana,\" tegasnya.
Dari pantauan, teriakan \"Prabowo\" sempat menggema di antara peserta massa yang datang.
Di belakang panggung, ketika Fadli Zon datang ke acara Munajat 212, dia juga memberikan salam dua jari dengan jari telunjuk dan jempolnya. Acungan ini dibalas oleh peserta dengan salam yang sama. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: