Dewa Budjana dan Tohpati Batal Tampil di Sound of Sunyaragi
CIREBON-Cirebon Festival (Cifest) tak mulus-mulus amat. Ibarat berjalan, kondisinya pincang. Ada rangkaian yang terputus. Ya, saat Cifest dimulai hari ini, Jumat (22/2), muncul masalah. Sound of Sunyaragi (SOS) yang menjadi bagian dari Cifest, tiba-tiba diumumkan ditunda. SOS sedianya digelar Sabtu besok (23/2) di Taman Gua Sunyaragi dengan menghadirkan musisi Dewa Budjana dan Tohpati. Kepastian ditundanya SOS juga diakui oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon Iing Daiman. Iing sendiri ditemui wartawan di Balaikota Jalan Siliwangi, ketika sedang menggelar rapat pematangan rangkaian Cifest. Di rapat itulah, terungkap jika SOS akhirnya ditunda. Tanpa penjelasan detail. Baik dari pihak DKIS maupun event organizer (EO). “Nanti EO akan menyampaikan langsung ke media,” kata Iing. Ia mengaku kecewa. “Kami kecewa, tapi Cirebon Festival tetap berjalan. SOS hanya salah satu rangkaian dari Cifest,” lanjutnya. Rangkaian Cifest sendiri selain SOS, juga ada travel mart, launching Citros dan branding Kota Cirebon, serta Cirebon Xpose. Cifest, lanjut Iing, momentum baru. “Nanti akan kita publish kalender pariwisata tahunan sampai Desember. Puncak Cifest di BAT, akan eksplorasi Cirebon melalui fashion carnival. Kami undang ARQ, tampilannya tematik untuk go green menyonsong pembangunan gedung kreatif center di gedung negara di Bakorwil,” bebernya. Iing menjelaskan, wisatawan yang datang untuk event Cirebon Xpose sekitar 100 buyer. Mereka dari Jawa dan Sumatera, Makassar, dan daerah lainnya. “Nanti antara seller pariwisata dan buyer bertemu. Karena Cirebon punya potensi pariwisata mulai keraton, heritage, punya Citros, mal, dan juga obyek-objek wisata lainnya,” terangnya. Di Keraton Kasepuhan, nanti juga ada agenda launching Citros dan mobil wisata daerah lain. Kendaraan itu akan start dari Kasepuhan menuju Jl Aryodinoto hingga Yos Sudarso. Dari rangkaian acara-acara yang ada, Iing tak menampik sosalisasi ke masyarakat masih kurang. Baik yang dilakukan melalui PHRI dan sosmed, ia mengakuinya belum masif. Dalam catatan koran ini, seharusnya Cifest digelar 16-17 Februari 2019, lalu diakhiri dengan kegiatan SOS yang diadakan di Taman Gua Sunyaragi pada Sabtu 23 Februari 2019 dengan menghadirkan Tohpati dan Dewa Budjana. Tapi dalam perjalanannya, Cifest diundur menjadi 22-23 Februari 2019. Dan, akhirnya dipastikan tetap digelar tanpa SOS. Sementara itu Foris International selaku EO yang menangani SOS menerbitkan surat tentang pemberitahuan penundaaan penyelenggaraan kegiatan itu. Surat itu ditandatangani Andy Prihartono tertanggal 21 Februari 2019. Dalam surat itu disampaikan merujuk rencana penyelenggaraan pagelaran musik Sound of Sunyaragi yang akan digelar 23 Februari 2019, ditunda dikarenakan beberapa kendala non teknis. Foris juga meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam rencana persiapan kegiatan itu. Di akun Instagram Shelter FM yang menjadi partner dalam penjualan tiket SOS, menginformasikan bahwa tiket yang sudah dibeli segera di-refund. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: