Tiga Pelajar UN di Lapas
Berharap Lulus meski Persiapan Tidak Maksimal INDRAMAYU – Gara-gara menjadi pelaku tindak kriminal, tiga orang pelajar terpaksa mengikuti ujian nasional (UN) di balik jeruji besi. Pasalnya mereka tengah menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) klas II B Indramayu. Ketiga siswa tersebut adalah Aditya (18), siswa sebuah SMK Negeri yang terlibat dalam aksi geng motor. Kemudian Dede (18) dan Roni (18), siswa sebuah SMA swasta yang menjadi pelaku pencurian sepeda motor. Mereka harus mengerjakan soal di bawah pengawasan petugas lapas dan petugas kepolisian. Pantauan Radar, ketiga siswa yang juga berstatus sebagai narapidana itu mengerjakan soal ujian hari pertama, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum ujian, mereka juga mengaku diberi kesempatan oleh pihak lembaga pemasyarakatan untuk belajar di kamar. Mereka mengaku menyesal telah melakukan tindak kriminal hingga harus meringkuk di tahanan. Kendati demikian, mereka juga mengaku senang bisa diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian nasional (UN) walaupun hasilnya mungkin tidak maksimal. “Dengan kondisi yang seperti ini tentunya kami tidak bisa konsentrasi untuk belajar. Tapi apapun hasilnya nanti, mudah-mudahan saya bisa lulus,” ujar salah seorang peserta. Menurut Saparudin, salah seorang petugas di Lapas Indramayu, pihak lapas memang memberikan waktu luang kepada ketiganya untuk belajar. Bahkan pihak lapas juga meminjamkan buku-buku yang berkaitan dengan UN. “Kami sudah memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar sebelum menghadapi ujian nasional. Bahkan mereka juga kami pinjami buku-buku pelajaran,” kata Saparudin. Saparudin menambahkan, hampir setiap tahun memang selalui ada saja pelajar yang mengikuti ujian nasional dari balik tahanan. Menurutnya, ini mestinya harus menjadi pelajaran berharga bagi pelajar lainnya agar tidak melakukan tindakan kriminal yang bisa berakibat fatal. (oet/cip)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: