Organda Cirebon Usul: Sopir Angkot D9 Jadi Driver BRT

Organda Cirebon Usul: Sopir Angkot D9 Jadi Driver BRT

CIREBON - Salah satu rute yang akan dilalui Bus Rapid Transit (BRT) di Cirebon adalah wilayah Argasunya. Wacana tersebut pun mendapat beragam respons. Ada yang merasa senang, ada juga yang merasa terancam dengan keberadaan BRT itu. Sekretari Organda Kota/Kabupaten Cirebon, Karsono mengatakan peneraptan BRT di Argasunya harus mempertimbangkan banyak hal. Misalnya saja memperhatikan keberadaan ojek dan becak yang menjadi salah satu moda transportasi andalan warga. Dengan penerapan BRT, hal itu tentu saja akan menimbulkan kekhawatiran di lingkungan tukang becak dan ojek. \"Keberadaan tukang ojek dan becak itu dulu menjadi kendala. Makanya pemerintah daerah harus memberikan pemahaman pada tukang becak dan ojek bahwa keberadaan BRT juga kebutuhan transportasi masyarakat luas. BRT ini untuk menjalankan rute yang masih kosong. Tapi tetap harus dilakukan sosisalisasi juga,\" terangnya. Untuk transportasi angkutan umum pilihan warga, di wilayah Argasunya ada angkutan dengan trayek D-9. Namun jumlahnya hanya dua unit. Karsono menilai, pengadaan jalur BRT sampai ke Argasunya mejadi pilihan yang tepat untuk mendukung keberadaan angkutan umum trayek D9. \"Jadi sangat tepat kalau memang BRT disalurkan di sana,\" ucapnya. Organda mengusulkan ke depan, alangkah lebih baik jika sopir angkot trayek D9 diberdayakan menjadi driver BRT. Dengan begitu, para sopir D9 yang saat ini menggantungkan hidupnya dari menarik angkutan umum tetap mendapat penghasilan setelah BRT beroperasi. Pemerintah, lanjut dia, tinggal meningkatkan kualitas sopir dengan melatih sopir agar bisa mendapatkan SIM B umum. \"Bahkan saya menyarankan pembuatan SIM ditanggung pemerintah daerah. Karena disini dibutuhkan kompetensi. Selain memang baik, ini juga membuat mereka tidak kehilangan pekerjaan,\" paparnya. Hingga saat ini Karsono masih menunggu koordinasi Dishub Kota Cirebon mengenai penerapan BRT di Argasunya. Hingga saat ini diakuinya Organda belum dilibatkan dalam rapat bersama di forum lalu lintas. \"Jadi bisa ide ini diangkat dulu di rapat forum lalu lintas. Agar masing-masing bisa memberikan pandangannya untuk dilakukan persiapan termasuk dengan pandangan Organda. Dari Organda sendiri menyarankan untuk sopir tratek D9 bisa diberdayakan menjadi driver BRT,\" tambahnya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: