RS Pertamina Segera Resmikan Pelayanan Haji dan Umrah

RS Pertamina Segera Resmikan Pelayanan Haji dan Umrah

CIREBON-Rumah Sakit (RS) Pertamina Cirebon, segera dijadikan rumah sakit pembina Pelayanan Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah (PTKHU). Peresmiannya akan dilakukan 4 Maret pekan depan. Dokter Spesialis Saraf RS Pertamina Cirebon, dr Agus Kusnandang SpS menuturkan, saat peresmian, pihak RS membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, RS Pertamina Cirebon bekerja sama dengan RS Haji Jakarta melakukan Training Of Trainer (TOT). Di antaranya, materi disampaikan langsung oleh Direktur Utama RS Pertamina, Dr dr Syarief Hasan Lutfie dengan tema “Penguatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Menuju Kesiapan PTKHU RS Pertamina Cirebon”. TOT dilakukan selama dua hari. Kemarin dan hari ini (26/2). “Kita ada modul-modul yang dilatihkan. Dari pengenalan tentang haji, sampai ada indikasi medis dan indikasi lainnnya. Tentang bagaimana peserta haji dapat pergi ke tanah suci dalam keadaan sehat. Karena banyak kendala. Misalnya, pasien haji ini dia sudah membayar, tapi dari sisi kesehatan dan fisiknya tidak memenuhi,” ujarnya di sela kegiatan TOT yang sedang berlangsung. Terdiri dari 60 peserta yang mengikuti training. Mereka diambil dari berbagai divisi RS Pertamina. Seperti dari dokter spesialis, dokter umum, bagian farmasi dan ada juga bagian administrasi keuangan. Setelah diresmikan, dr Agus berharap, RS Pertamina dapat membantu jamaah haji yang memang sudah siap akan tetapi terkendala dengan masalah kesehatan. “Kita ingin RS Pertamina Cirebon dapat mempersiapkan orang yang ingin naik haji atau umrah, dalam keadaan fit. Kita ingin memberikan suatu macam pelatihan, indikator. Bagaimana sih membuat mereka fit dan mendeteksi apa bahayanya dan bagaimana cara mendeteksinya,” paparnya. Sementara itu, Direktur Utama RS Pertamina, Dr dr Syarief Hasan Lutfie mengatakan, pusat pelayanan kesehatan terpadu haji dan umrah memang menjadi unggulan rumah sakit haji dalam pelaksanaan kesehatan haji dan umrah melalui kementrian. Yang ditekankan adalah bagaimana mengenai pelayanan satu pintu yang terintegrasi dan menyeluruh. Menurutnya, yang berlangsung selama ini adalah pelayanan yang terpisah-pisah. “Karena tujuan haji adalah untuk melaksanakan ibadah dengan perjalan dan persipan yang sehat, serta kembali dengan sehat, kita mengharapkan begitu. Rumah Sakit dalam hal ini, seperti Rumah Sakit Pertamina Cirebon, memang mempunyai inovasi yang berhubungan dengan bagaimana memfasilitasi masyarakat muslim untuk pelayanan haji dan umrah,” jelasnya. Lanjutnya, pembinaan dilakukan bukan hanya mengenai masalah penyakit. Akan tetapi bagaimana cara membuat istitha\'ah (sanggup) para jamaah. “Sanggup bukan hanya masalah fisik. Tapi juga masalah finansialnya, akomodasi, transportasi, dan spiritualnya. Itu harus dipadukan dalam suatu program yang terencana dan terstruktur. Artinya, kalau dia mau berangkat 2 tahun lagi, kita lakukan pembinaan setiap 6 bulan sekali. Agar endurance (daya tahan) yang rendah, kita bina agar terpenuhi,” ujarnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: