Jabar Future Leader Pilih 30 Orang

Jabar Future Leader Pilih 30 Orang

BANDUNG–Dari 539 pendaftar, akhirnya, sebanyak 30 pemuda-pemudi yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia berhasil lolos seleksi program Jabar Future Leader. Dari 30 orang ini, 7 di antaranya berasal dari luar Jawa dan 2 peserta tunarungu. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadir dalam pelatihan kepemudaan (bootcamp) Sabtu malam (23/2) lalu memberikan ucapan selamat kepada peserta Jabar Future Leader yang lolos seleksi dan akan bertugas menjadi ajudan gubernur. “Selamat, kalian adalah orang-orang pilihan, semoga bootcamp ini memberikan ilmu, semangat dan inspirasi,” katanya di hadapan 30 peserta bootcamp. Tidak hanya ucapan selamat, Ridwan Kamil juga membekali para peserta dengan wawasan kepemimpinan. Menurutnya, pemimpin itu akan dan selalu dijadikan cermin oleh masyarakat. “Semua, dari mulai lisan, gesture, intelektual, cinta keluarganya, harus teladan dan diperhatikan oleh masyarakat maupun netizen,” tuturnya. Makanya, pada kesempatan ini, Emil, sapaan Gubernur Jawa Barat, menyampaikan bahwa ada dua instrumen yang dapat dipakai untuk menilai seorang pemimpin. “Pertama, apakah dengan hadirnya pemimpin batin rakyat itu tenang, nyaman, ada rasa aman, bangga, ada harapan. Kedua, apakah dia membawa perubahan atau tidak,” ucapnya. Kemudian, kepemimpinan harus relevan dengan zaman. Di era digital seperti sekarang, kepemimpinan itu memiliki karakteristik yang unik, khususnya harus transparan. Artinya, semua kegiatan sebaiknya dilaporkan kepada masyarakat. Salah satunya melalui media sosial. “Sehingga, melalui media sosial masyarakat bisa lebih mengenal pemimpinnya, visinya, hobinya, kesukaan, hingga ketidaksukaannya,” tuturnya. Bahkan, media sosial juga dimanfaatkan oleh seorang pemimpin untuk menjadi sarana edukasi kepada masyarakat. Khususnya dalam menangkal fitnah dan menjernihkan situasi. “Makanya, saya buat Jabar Saber Hoax, sistem pertahananan agar masyarakat Jabar tidak perlu memikirkan dan membahas hal-hal bohong serta kesia-siaan. Sehingga fokus saja kepada karya,” tegasnya. Dia berharap, melalui program ini, para peserta saat melaksanakan tugas bisa melihat langsung, mengamati bagaimana pembangunan di-manage, sebuah keputusan diambil, dan tentunya memberikan inspirasi. “Selama 4 hari jadi ajudan gubernur, kalau ingin berhasil dan butuh ilmu, jangan jadi pemalu. Harus dapat knowledge tentang why dan how atas sebuah situasi. Jangan cuma keringat saja,” ungkapnya. Sementara, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan mengatakan, kegiatan Latihan Kepemimpinan Pemuda JFL tersebut diawali dengan kegiatan Bootcamp Ajudan Gubernur. Bootcamp ini dilaksanakan selama 3 hari dari mulai tanggal 22-24 Februari 2019 bertempat di Marbella Suites Hotel Bandung. “Selama 3 hari, para peserta diberikan bekal pelatihan dan materi yang diperlukan untuk mereka dalam pelaksanaan tugas selama seminggu mendampingi Pak Gubernur,” katanya. Dijelaskan, beberapa materi dalam kegiatan bootcamp tersebut di antaranya adalah outbond dan pelatihan baris-berbaris (PBB), keprotokolan, kehumasan serta training motivasi mengenai leadership. “Kami berharap, dengan adanya program ini, dapat melahirkan para calon pemimpin masa depan dan mampu menjadi duta pemerintah dalam mengenalkan proses pemerintahan dan pembangunan di Jawa Barat kepada masyarakat luas,” jelasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: