Penipuan Box Kwh Kembali Marak

Penipuan Box Kwh Kembali Marak

CIREBON- Kembali maraknya kasus penipuan yang mengatasnamakan PLN menjadi bahan perbincangan hangat di grup komunitas Cirebon (Koci) pada laman facebook, atau media sosial. Baru-baru ini, penipuan yang dimaksud adalah berkedok pemasangan tutup pengamanan box KWH meteran listrik PLN. Tak tanggung-tanggung, biaya pemasangan yang tertera di kwitansinya mulai dari Rp100ribu hingga Rp300ribu. Pada kwitansinya juga tertulis stempel nomor seri untuk meyakinkan calon pembeli. \"Hati-hati jika ada yang menawarkan boks kwh, barusan istri saya dipaksa membeli, awalnya seharga Rp100ribu lalu ditawar, jadi kena Rp80ribu. Buat pengalaman harus waspada,\"kata Mulyadi seorang netizen facebook saat dikonfirmasi Radar, Rabu. Menurutnya, jika menemukan orang yang hendak menawarkan jasa pemasangan pengaman box itu sebaiknya waspada dan ditolak secara halus. \"Seperti sales gitu, kayak orang disirep mauan saja disuruh membeli. Padahal setelah dikonfirmasi itu murni modus pemaksaan penjualan, dan penipuan karena mengatasnamakan PLN,\"tegasnya. Sementara itu, Humas PLN Area Cirebon, Amir Machmud mengatakan, hal tersebut merupakan sebuah modus penipuan. Modus penipuan pemasangan box KWH Meter yang mencatut nama perusahaan negara itu sudah terjadi dua-tiga tahun terakhir. Sebelumnya, kata Amir, kwh listrik tanpa box baik yang berbentuk mika, plastik atau seng tidaklah berpengaruh besar terhadap kwh. \"Kan pemasangan kWh listrik cukup aman, dibawah atap, tidak kehujanan. Tidak ada fungsi yang berarti dari box tersebut, fungsinya lebih agar tidak kena air hujan saja,\"ucap Amir. Menurutnya, adapun jija pihak swasta atau oknum pengusaha yang ingin memperjual belikan box kWh meter maka janganlah sampai memaksa pelanggan dan konsumen. \"Itu oknum yang mengatsanamakan PLN, kalau pun ada yang memperjual- belikan jangan memaksa lah, apalagi mengatasnamakan pln karena jika demikian masuknya sudah penipuan. Saya harap masyarakat tetap waspada dan hati-hati,\"tandasnya.(via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: