Bripka Devan, Anggota Unit Laka Jago Nembak

Bripka Devan, Anggota Unit Laka Jago Nembak

Sebagai anggota polisi, Bripka Devan Frinando sudah tidak asing dengan senjata api (senpi). Tak hanya untuk keperluan tugas, kemampuan menembak juga dia gunakan untuk memetik prestasi di berbagai ajang kejuaran.  NURHIDAYAT, Cirebon ANGGOTA Unit Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) Polres Cirebon Kota (Ciko) itu memang dikenal cukup mahir memainkan senjata api. Hasil penilaian yang terbilang cukup baik, menjadikan dirinya sebagai langganan atlet untuk kejuaraan di internal korps Bhayangkara hingga Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat. “Awalnya seneng-seneng aja. Pas ikut tes menembak di polres untuk pemegang senjata api, kemudian hasil tes lulus. Saat itu lumayan dapat skor 91. Akhirnya semakin serius,” tutur Devan saat ditemui Radar Cirebon di kantornya di Jalan Ade Irma Suryani, Kota Cirebon, Jumat (1/3). Pria kelahiran Majalengka 20 juni 1986 itu menceritakan, kali pertama mengikuti kejuaraan menembak pada tahun 2010. Atau dua tahun setelah mengenal senjata api. Ia turun sebagai debutan dalam ajang Kapolda Jawa Barat Cup di Bandung. Turun bersama perwira yang saat ini menjabat sebagai Kapolsek Utara Barat (Utbar) AKP Ali Mashar dan Kepala Urusan Administrasi (Paur Min) Bagian Perencanaan Polres Cirebon Kota Iptu Zaitun, mereka meraih medali emas di nomor senjata api 25 meter kategori tim. “Kalau di individual, kebetulan saya belum masuk juara. Tapi senang karena di tim, kami meraih medali emas,” imbuh warga Kedawung, Kabupaten Cirebon, itu. Serius bergelut dengan senjata api, mantan pengawal pribadi Sekretaris Daerah Kota Cirebon tahun 2011-2015 itu bergabung dengan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Kota Cirebon. Mengikuti para senior yang telah lebih dulu mengukir prestasi. Hingga kini, ia telah berulang kali mengikuti ajang kejuaraan. Dari tingkat antar polres di wilayah 3 Cirebon, Kejurda, hingga Kejuaraan Nasional (Kejurnas). “Kalau Kejurda tahun 2017 itu juara tiga yang di lapangan tembak Mapolres Cirebon Kabupaten, saya turun di kelas air pistol 10 meter individual. Kalau Kejurnas, terakhir yang di Jakarta, masuk 20 besar,\" jelas suami dari Meta Rahayu Ningsih itu. Adapun di ajang Porda Jabar, bapak dua anak itu tercatat dua kali mewakili kontingen Kota Cirebon. Yaitu pada tahun 2014 di Kabupaten Bekasi dan 2018 di Kabupaten Bogor.  Untuk tetap menjaga performa, Devan rutin berlatih setidaknya 3 kali setiap pekan. Latihan dilakukan di lapangan tembak Bima Kota Cirebon. Tak hanya senjata api, kemampuannya merambah ke senjata angin. “Prinsipnya, yang penting tidak berbenturan dengan tugas. Kalau ada dinas, ya menembaknya dikurangi. Alhamdulillah pimpinan juga mendukung,” tuturnya. Saat ini, alumnus Sekolah Calon Bintara (Secaba) Pusat pendidikan Tugas Umum (Pusdik Gasum) Porong Sidoarjo tahun 2005 itu tengah mempersiapkan diri mengikuti ajang Dankodiklat AD open. Kejuaraan yang akan digelar pada 16-17 Maret mendatang itu ia akan turun di nomor senjata api 25 meter. “Jadi sekarang lebih rajin latihan dry shoot lah, untuk menjaga konsentrasi dan latihan kebugaran juga,” jelas juara Kapolres Indramayu Cup tahun 2014 itu. Mahir menembak, bukan berarti jago membidik sasaran pelaku kriminalitas. Selama 15 tahun bertugas, Devan belum pernah menyarangkan pelurunya di tubuh pelaku kejahatan. \"Alhamdulillah selama ini belum pernah, dan jangan sampe lah,” ujar dia lalu tertawa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: