Saluran Sungai Singaraja Tertutup Jalan Tol, Rumah Warga Japurabakti Terendam
CIREBON - Intensitas curah hujan Wilayah Timur Cirebon (WTC) cukup tinggi. Akibatnya, delapan rumah di Blok Babadan Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, Sabtu (2/3) terendam banjir. Kondisi itu disebabkan luapan Sungai Singaraja. Warga desa setempat, Dede Ahmad (37) menuturkan, banjir yang melanda Desa Japurabakti itu akibat diguyur hujan sejak Sabtu sore. Ketinggiannya mencapai 40 cm. Tapi, luapan air sungai itu berangsur surut. \"Air mulai surut jam 20.30 malam,\" ujar Dede, kepada Radar. Menurutnya, banjir ini sudah menjadi langganan warga Desa Japurabakti setiap musim penghujan. Sebab, saluran Sungai Singaraja tertutup oleh jalan tol. Akibatnya, delapan rumah terendam banjir. Dia mengungkapkan, selama ini belum pernah ada normalisasi Sungai Singaraja yang dilakukan oleh pemerintah. Terakhir, normalisasi dilakukan tahun 2006 silam. \"Intensitas hujan tidak begitu tinggi. Jadi rumah yang terendam bisa dihitung. Biasanya sampai puluhan rumah, dari berbagai blok,\" tandasnya. Senada disampakan warga desa lainnya, Dasman (46). Dia mengaku, air yang masuk ke rumah cukup tinggi 30 cm. Barang-barang berharga pun harus diangkut ke tempat yang lebih tinggi. Tapi, kondisi air saat ini sudah surut. \"Meski demikian, banjir di Desa Japura Bakti ini sudah menjadi langganan,\" singkatnya. Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra mengatakan, terjadinya banjir di Desa Japurabakti akibat luapan air dari Sungai Singaraja yang masuk ke permukiman warga. Kendati demikian, dua atau tiga jam air cepat surut. “Banjir di Desa Japurabakti dengan ketinggian air sekitar 30 centimeter hingga 40 centimeter. Mudah- mudahan hujan reda air cepat surut. Anggota kami yang piket sudah meluncur ke lokasi banjir,” katanya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: