Gerakan Literasi Terkendala Buku, Pemdes Ambulu Bertekad Memberantas Buta Huruf

Gerakan Literasi Terkendala Buku, Pemdes Ambulu Bertekad Memberantas Buta Huruf

CIREBON-Pemerintah Desa Ambulu saat ini bertekad untuk memberantas buta huruf. Tidak hanya di tingkat usia sekolah, melainkan untuk seluruh kalangan tidak peduli usia. Meskipun sudah berjalan, pihak Pemdes Ambulu mengaku sedikit kewalahan karena minimnya koleksi buku dan alat-alat pendukung gerakan literasi membaca. Kuwu (Kepala Desa) Desa Ambulu Sunaji kepada Radar Cirebon menuturkan, gerakan literasi yang digagas oleh Pemdes Ambulu tersebut saat ini dimotori oleh sejumlah tokoh pemuda yang tergabung dalam karang taruna Desa Ambulu. “Untuk kegiatan sudah berjalan beberapa pekan, bahkan untuk yang terakhir kita mengumpulkan anak-anak sekolah dari SD dan MI yang ada di Ambulu terutama yang belum bisa membaca menulis dan berhitung secara lancar ada sekitar 30 anak, tujuan utamanya adalah agar Desa Ambulu bebas buta huruf,” ujarnya. Dikatakan Sunaji, menggalakan gerakan literasi di Desa Ambulu menjadi cara yang tepat untuk menghindarkan anak dari pengaruh buruk pergaulan. Literasi, lanjut Sunaji, bisa menjadi benteng kuat yang tidak mudah digoyahkan oleh hal-hal negatif. “Selain kita biasakan untuk membaca, anak-anak juga kita berikan pembinaan secara perlahan. Hal ini karena melalui literasi diharapkan bisa membentengi anak-anak ini dari pengaruh buruk pergaulan,” imbuhnya. Pelaksanaan gerakan literasi di Desa Ambulu sendiri menurut Sunaji dilakukan pada hari Jumat pada pukul 13.30 sampai dengan pukul 15.30 dan pada hari Sabtu pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB. “Polanya belajar sambil bermain, pesertanya sejauh ini anak kelas 4-6 yang belum lancar calistung,” ungkapnya. Namun demikian, upaya tersebut bukan tanpa kendala. Saat ini, stok buku di Desa Ambulu masih sangat sedikit sehingga sangat membutuhkan bantuan dan support dari seluruh pihak yang peduli dan terkait dengan peningkatan pendidikan dan pemberantasan buta huruf. “Kita sudah punya mobil literasi, kita sebut mobil pintar. Tapi untuk koleksinya masih sangat sedikit, kita juga kan baru mulai, mudah-mduahan ada yang tergerak hatinya dan bisa membantu pengadaan buku di desa kami,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: