Kroya Calon Kuat Ibu Kota Indramayu Barat
INDRAMAYU - Kecamatan Kroya bakal menjadi calon kuat lokasi ibukota daerah persiapan Kabupaten Indramayu Barat (Inbar). Betapa tidak, daerah yang berada di wilayah selatan eks Kawedanan Kandanghaur itu turut didukung Bupati Indramayu Supendi sebagai lokasi rencana pusat pemerintahan Kabupaten Inbar. Dukungan itu dilontarkan Bupati Supendi saat menghadiri acara syukuran pesta panen padi atau adat Mapagsri para petani di Desa Sukaslamet Kecamatan Kroya, Sabtu (2/3) kemarin. “Sekarang proses pemekaran masih dibahas. Tapi yang pasti jika Inbar menjadi kabupaten tersendiri maka kemungkinan ibu kota kabupatennya di Kroya, di Desa Sukaslamet ini,” ucapnya. Kecamatan Kroya, jelasnya, selain dekat dengan Tol Cipali, juga merupakan daerah yang aman dari musibah banjir dibanding kecamatan lain yang diusulkan menjadi calon ibukota Inbar. Mendukung rencana itu, pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Kroya akan digenjot. Pihaknya merencanakan pada tahun 2020 nanti jalan Sukaslamet menuju Lajem yang berada di ujung wilayah Kecamatan Kroya akan dibangun. “Tahun 2020 mendatang, kita akan tembuskan jalan dari Sukaslamet menuju Lajem. Supaya akses ke pintu tol semakin mudah,” ujarnya. Selain itu, mantan Camat Kroya ini mengungkapkan, Desa Sukaslamet memang sudah diramalkan oleh para orang tua zaman dahulu bakal ramai. Prediksi itu hampir mendekati kenyataan menyusul adanya Tol Cipali dan rencana pemekaran Kabupaten Indramayu. “Entah nanti benar atau tidak, wallahualam. Tapi jika benar Sukaslamet ini menjadi Ibukota Inbar maka desa-desa lain di kecamatan tetangga akan menjadi ramai,” katanya. Sementara itu, berdasarkan catatan koran ini Kecamatan Kroya sejatinya sudah ditetapkan menjadi calon Ibukota Kabupaten Inbar sejak tahun 2000 lalu bersamaan dengan keluarnya persetujuan dari DPRD Kabupaten Indramayu. Penentuan Kroya sebagai pusat pemerintahan Inbar tertuang dalam Keputusan DPRD nomor 170/KepDPRDIm/2000 tentang Nama Kabupaten dan Letak Ibukota. Kecamatan Kroya juga dinilai lebih siap dijadikan pusat pemerintahan Daerah Otonomi Baru (DOB) jika pemekaran Kabupaten Indramayu terwujud. Selain daerah bebas banjir, infrastruktur jalan saat ini mulai dari pintu masuk jalan pantura Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur melewati Kecamatan Gabus Wetan hingga Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya relatif baik dengan mayoritas sudah dicor beton. Kroya juga diprediksi berkembang pesat menyusul wilayah yang berbatasan langsung dengan perlintasan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tersebut bakal dijadikan kawasan andalan nasional dengan sektor unggulan pertanian, industri, perikanan dan pertambangan. Harga tanah di kecamatan paling selatan di wilayah eks Kawedanan Kandanghaur itupun masih tergolong murah sehingga anggaran untuk penyediaan lahan pembangunan infrastruktur seperti kantor-kantor pemerintahan dapat ditekan. Tak hanya itu, berdasarkan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaaan Kroya tahun 2016 lalu, tiga desa yakni Desa Sukamelang, Sukaslamet dan Desa Kroya dianggap secara fungsional memiliki perkembangan perkotaan. Sebelumnya, pengusaha yang juga Owner Samba Jaya Group, Bambang Hermanto menuturkan, dari 3 kecamatan yang diusulkan menjadi calon ibu kota Inbar yakni Gabus Wetan, Kroya dan Haurgeulis semuanya memang memiliki pertumbuhan ekonomi yang belum sebaik ibukota Kabupaten Indramayu. Tetapi dari sisi kacamata pengusaha, sedikitnya ada tiga faktor yang harus dimiliki calon ibu kota Kabupaten Inbar, sehingga memiliki daya tarik bagi dunia usaha. Pertama dari sisi geografis, letak ibu kota baru harus strategis dan memiliki akses ke wilayah-wilayah lain yang cukup baik. Kedua, harga tanah yang masih murah serta ketersediaan lahan yang masih luas. Terakhir, adalah adanya jaminan keamanan dan kenyamanan untuk berinvestasi. “Menurut saya dari 3 faktor itu yang cocok adalah Kecamatan Kroya,” kata dia. Disana, sebutnya, akses ke jalan tol dan bandara Kertajati cukup dekat, lahan tersedia dan masih murah kemudian sudah ada markas kesatuan TNI serta relatif minim bencana alam seperti banjir. “Perkembangan ekonomi kedepannya juga dirasa makin menggeliat seiring dijadikan wilayah Kecamatan Kroya sebagai kawasan industri,” katanya. Bambang menegaskan, itu hanya usulan, masukan, saran, dan pandangan dari sisi pengusaha. Penetapannya tetap menjadi kewenangan Pansus DPRD dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan dari semua lokasi yang akan dijadikan ibukota Kabupaten Inbar. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: