Imbas Mutasi, Kinerja ASN Rendah Proses Rotasi di Pemkab Harus Dievaluasi

Imbas Mutasi, Kinerja ASN Rendah Proses Rotasi  di Pemkab Harus Dievaluasi

CIREBON-Banyak pengaduan dan pelaporan dari masyarakat yang masuk ke DPRD, terkait kinerja dan kelayakan ASN yang dinilai tidak optimal menjalankan fungsinya. Kondisi ini, otomatis membuat hasil yang dicapai tidak maksimal, baik secara pribadi ataupun lembaga. Hal tersebut disampaikan Drs Zaenal Arifin Waud MSi, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon saat menggelar pertemuan di SMPN 2 Pangenan, kemarin. Menurutnya, apa yang dikhawatirkannya rekan-rekannya di DPRD akhirnya terbukti. Dia mencontohkan kasus yang terjadi di SMPN 2 Pangenan. Dalam beberapa bulan kepemimpinan kepala sekolah saat ini, tidak bisa mengangkat prestasi sekolah. Bahkan, kinerja kepala sekolah bisa dibilang di bawah rata-rata. “Ini tentu memprihatinkan. Kalau seperti ini dampak kerugiannya sangat banyak. Setelah ditelusuri, kesimpulan awal muaranya ada diproses mutasi dan rotasi yang dilakukan pemkab,” ujar Zaenal, kemarin. Dijelaskan Waud, kepala SMPN 2 Pangenan sekarang, sudah berusia di atas 50 tahun. Tempat kerjanya sekarang sangat jauh dari tempat tinggalnya di Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik. Setiap hari kepala sekolah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam. “Tadi kepala sekolahnya ngomong, kalau naik motor kesehatannya terganggu. Seminggu sekali harus pijat, harus berobat. Kalau naik mobil ekonominya yang rusak, karena untuk tiga hari itu paling tidak, konsumsi BBM-nya Rp200 ribu. Belum ditambah biaya masuk tol,” imbuhnya. Diakuinya, memang setiap ASN harus siap ditempatkan di mana saja. Namun penempatan yang dilakukan juga harus melihat kondisi dan hal-hal lainnya. Sehingga, mutasi dan rotasi yang dilakukan bisa mencapai target yang diinginkan. “Ini harus jadi evaluasi. Ke depan, tidak boleh terjadi hal-hal seperti ini,” jelasnya. Sementara itu, Kepala SMPN 2 Pangenan, Basir mengakui jika selama ia menjabat di SMPN 2 Pangenan, kinerjanya kurang optimal. Hal ini dikarenakan ada masalah kendala jarak dan kesehatan yang membuat kinerjanya terhambat. “Saya akui saya tidak maksimal. Ini karena jarak tempat tinggal dan sekolah sangat jauh. Sedangkan fisik saya sudah 52 tahun. Kalau dipaksakan, ada masalah dengan kesehatan saya. Bahkan seminggu sekali saya harus pijat karena terlalu sering perjalanan jauh,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: