Investigasi, Polres Ciko Minta Bantuan Puslabfor

Investigasi, Polres Ciko Minta Bantuan Puslabfor

Investigasi Kebakaran, Polres Ciko Minta Bantuan Puslabfor CIREBON - Kebakaran yang melahap puluhan rumah di asrama TNI AD Jl DR Sutomo, Kota Cirebon, Selasa (16/4) lalu, hingga kini masih dalam penyelidikan Polres Cirebon Kota. Bahkan rencananya, Polres Cirebon Kota akan meminta bantuan tim Puslabfor Mabes Polri untuk melakukan identifikasi di TKP. “Penyelidikan masih dilakukan anggota Sat Reskrim. Rencananya sih akan mendatangkan tim puslabfor dari Mabes Polri untuk identifikasi penyebab kebakaran. Itupun kalau ada persetujan dan permintaan dari pihak TNI,” jelas Kasubag Humas Polres Cirebon Kota AKP Yana Mulyana kepada Radar, kemarin (17/4). Ditambahkan Yana, guna proses penyelidikan di lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi. “Garis polisi atau police line juga sudah dipasang di TKP agar masyarakat tidak masuk ke area kebakaran selama penyelidikan berjalan,” ungkapnya. Sementara pasca kebakaran, Dinas Kesehatan menerjunkan 10 orang tenaga perawat paramedis, psikolog dan ahli kesehatan lingkungan. Berdasarkan data dari dinas kesehatan, ada tiga orang menderita luka bakar, yakni Asep, Sumiati dan Triatmojo. \"Sejauh ini kita dapat atasi, mereka ada yang menderita luka bakar di bagian lengan, punggung dan kaki karena menginjak bara. Kita memberi perawatan dan obat pereda nyeri,\" ujar Nani, salah seorang perawat yang bertugas di sana. Selain menangani korban kebakaran, Dinkes juga memberikan asupan vitamin dan cek tekanan darah buat para tenaga sukarelawan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiharto MKes mengatakan, dinkes telah menyediakan berbagai macam vitamin dan obat-obatan, seperti pereda nyeri, pusing dan mual. “Rencananya, kita akan membuka posko kesehatan ini sampai satu minggu ke depan. Namun hal ini bisa diperpanjang tergantung situasi dan kondisinya,” ungkap Edy. Pihaknya juga menyiapkan bantuan psikolog untuk mengantisipasi kondisi psikis para korban pasca kebakaran. \"Kita sendiri sangat mengkhawatirkan kondisi psikis korban pascamusibah kebakaran. Maka untuk itu, dalam tim ini juga dilibatkan ada dua orang psikolog,\" katanya. Hal ini juga diutarakan psikolog, Lily Marlianti. Menurutnya, kondisi para korban di hari-hari awal masih bisa terhibur dengan banyaknya warga dan keluarga yang berdatangan menyampaikan simpati dan bantuan. \"Di hari berikutnya itu yang sangat penting. Setelah semuanya berjalan normal kembali, mereka akan baru benar-benar merasa kehilangan. Untuk itulah, kami akan lakukan pendampingan dan memberikan pemahaman kepada mereka,\" bebernya. Ketua RW 06 Kesambi Agus Sumiarsana mengatakan, warga dibantu TNI secara spontan membuat posko bantuan saat kejadian. Hal ini untuk mengoordinasikan bantuan yang mengalir, untuk kemudian didistribusikan ke koordinator tiap kelompok. Dari 37 kepala keluarga, dibagi tiga kelompok yang memiliki koordinator masing-masing. Sehingga pendistibusian bisa dilakukan secara merata. Untuk tempat pengungsian sebagian warga ada yang menempati ruangan baperkam, dan sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekat. Namun kebanyakan mereka sementara tinggal di rumah kerabat dekatnya yang tak jauh dari lokasi kejadian, mengingat kondisi baperkam yang sangat sempit. \"Mereka butuh situasi yang aman dan tenang dulu, untuk meredakan syoknya,\" katanya. Menurut Agus, saat ini di posko menerima bantuan sembako. \"Saya tak tahu selanjutnya bagaimana, kalau urusan rumah dan bantuan rutilahu itu urusan nanti, yang jelas saat ini kita fokus menangani bantuan dan distribusi sembako dulu,\" ucapnya. Agus menuturkan, kerugian materi yang diakibatkan kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Hampir semua warga tidak ada yang bisa menyelamatkan harta bendanya. Barang-barang berharga yang hangus terbakar itu seperti peralatan elektronik, sejumlah uang, surat-surat penting dan dua buah kendaraan bermotor. \"Lebih jelasnya kita belum bisa merinci berapa total kerugian, karena belum ada pendataan secara keseluruhan,\" katanya. Seperti yang dialami Muntaryono (72), pensiunan TNI tahun 1990 ini mengaku, dia dan istrinya yang saat itu berada di dalam rumah, langsung berhamburan ke luar rumah karena api menjalar dengan cepat. Ia tak sempat menyelamatakan berkas-berkas penting yang berada dalam lemari pakaiannya. Berkas-berkas itu seperti tabungan, sertifikat tanah, dan surat gaji. Seluruhnya hangus terbakar dilalap api, termasuk dua buah televisi miliknya. Ia pun hanya pasrah, atas kejadian yang menimpanya. Karena itu juga dialami oleh pemilik rumah yang lain. \"Yang penting nyawa bisa selamat dulu, kalau harta bisa dicari lagi,\" katanya. Kemarin, Staf Pengamanan Mabes TNI AD Kolonel Inf Eriet Hadi Urianto yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Cirebon, sempat meninjau lokasi kebakaran di asrama TNI AD Jl Sutomo Kesambi, Rabu (15/4). \"Saya di Cirebon sejak hari Senin. Mendapat laporan ada kebakaran di asrama TNI AD, spontan saya tinjau lokasi kejadian. Jadi ini tidak direncanakan sebelumnya,\" ucapanya singkat. Ia sempat berkeliling dan menanyakan kepada warga perihal kejadian nahas yang menimpa 28 rumah tersebut. Setelah itu, ia pun beranjak pergi meninggalkan lokasi. (ded/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: