Apegja Apresiasi Kebijakan Penggunaan Produk Lokal

Apegja Apresiasi Kebijakan Penggunaan Produk Lokal

MAJALENGKA - Munculnya rencana Pemerintah Kabupaten Majalengka menggunakan produk lokal diapresiasi jajaran pengurus Asosiasi Pengusaha Genting Jatiwangi (Apegja). Ketua Apegja, Apip Iping April, menyambut baik rencana Bupati Karna Sobahi bersama Wakil Bupati Majalengka Tarsono Mardiana. Rencana tersebut tentu bakal meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Majalengka. Karena produksi produk khas Majalengka termasuk genting akan ikut meningkat. \"Tentunya akan lebih menggairahkan para pengusaha. Apalagi dengan kebijakan pembangunan fisik gedung dan lainnya yang mengharuskan genting sebagai atap. Mudah mudahan sesuai dengan realisasi ke depannya,\" harapnya, Selasa (4/3). Apip mengakui, kebijakan tersebut bakal menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat khususnya di Kecamatan Jatiwangi. Tren permintaan hingga penjualan genting pun akan kembali naik seiring munculnya aturan tersebut. Apip juga mengaku, produk genting Jatiwangi sudah tidak diragukan lagi dalam sisi kualitas. Karena genting produk Jatiwangi memiliki umur lebih dari 100 tahun jika tidak ada peristiwa gempa. Dari segi kenyamanan, genting menjadi andalan dan sudah dirasakan sebagian besar masyarakat di tanah air. Kebijakan ini sejatinya sangat dinantikan para pengusaha. Melalui kerja sama antara pengusaha dengan pemerintah hal ini akan mampu mempertahankan keberadaan pabrik genting Jatiwangi di tengah gempuran modernisasi produk atap berbahan alumunium dan lainnya. \"Karena sejak dulu sering memohon kerja sama dengan pemerintah terutama mengenai kebijakan ini. Mungkin baru sekarang didengar,\" imbuhnya. Ketua Dewan Penasihat Apegja, Iwan Bambang Siswanto mengatakan, seiring berjalannya waktu, pabrik genting Jatiwangi, kian redup akibat sejumlah faktor. Sebagian pelaku industri genting diakuinya mulai kelimpungan karena pemintaan yang terus menurun. Bahkan tidak sedikit sejumlah pabrik besar diwilayah Jatiwangi gulung tikar. Apegja mencacat sejak puluhan tahun silam terdapat sekitar 600 lebih pabrik yang tersebar di wilayah tersebut. Sementara enam tahun lalu hanya tersisa separuhnya saja. Sejumlah pabrik besar bangkrut. Sekarang yang masih berdiri kurang dari 200 pabrik. \"Jumlah pastinya kami tidak mengetahui. Sebagai generasi penerus perusahaan genting sejak zaman keluarga berharap dengan mulai berubahnya wilayah Majalengka menjadi kota metropolitan tentu hal ini bisa berdampak kepada produksi,\" katanya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: